Nakita.id - Biaya cabut gigi bungsu kerap kali menjadi pertanyaan ketika muncul keluhan sakit gigi di bagian belakang.
Menghadapi keputusan untuk mencabut gigi bungsu seringkali merupakan pengalaman yang menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang.
Selain prosesnya, pertimbangan biaya juga menjadi faktor yang penting dalam pengambilan keputusan.
Biaya cabut gigi bungsu dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti kompleksitas prosedur, lokasi praktek, dan jenis asuransi yang dimiliki.
Memahami biaya ini dapat membantu individu merencanakan secara finansial dan membuat keputusan yang tepat terkait perawatan gigi.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah estimasi biaya cabut gigi bungsu yang perlu Moms tahu.
Yuk simak!
Biaya cabut gigi bungsu di rumah sakit berkisar Rp2.000.000 - Rp5.000.000.
Ini tergantung pada tingkat kesulitan, fasilitas rumah sakit serta faktor lain.
Sementara itu, cabut gigi bungsu di Puskesmas atau RSUD berkisar antara Rp500.000 - Rp1.000.000.
Biaya tersebut belum termasuk rontgen gigi yang dilakukan sebelum pencabutan.
Baca Juga: Biaya Listrik AC 1 PK Per Bulan, Hitung Dulu Supaya Tagihan Gak Mahal
Biaya rontgen ini bisa mencapai Rp150.000 - Rp30.000.
Gigi bungsu, atau biasa disebut juga gigi geraham ketiga, merupakan gigi yang paling belakang dan terletak di ujung rahang atas dan bawah.
Meskipun pada beberapa orang gigi bungsu bisa tumbuh tanpa masalah, namun pada banyak kasus, gigi bungsu bisa menjadi sumber masalah kesehatan mulut yang serius.
Kondisi tertentu dapat menyebabkan gigi bungsu harus dicabut antara lain:
1. Impaksi
Impaksi gigi bungsu adalah kondisi di mana gigi bungsu tidak bisa tumbuh dengan benar karena terhalang oleh gusi, gigi lain, atau tulang rahang.
Hal ini seringkali terjadi karena ruang yang terbatas di rahang, sehingga gigi bungsu tumbuh miring atau hanya sebagian.
Impaksi gigi bungsu bisa menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, infeksi gusi, dan bahkan kerusakan pada gigi-gigi tetangga.
2. Peradangan Gusi (Perikoronitis)
Peradangan gusi di sekitar gigi bungsu yang sedang tumbuh disebut perikoronitis.
Ini terjadi ketika gusi menutupi sebagian atau seluruh permukaan gigi bungsu yang sedang tumbuh, menciptakan kantung yang menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Baca Juga: Biaya Listrik Per kWH Terbaru Cuma Mulai Rp500 hingga Rp1000an
Gejalanya termasuk nyeri, pembengkakan, dan kadang-kadang nanah di area sekitar gigi bungsu yang terkena.
Jika perikoronitis tidak diobati, bisa menyebabkan infeksi serius dan bahkan abses.
3. Karies Gigi
Karies gigi adalah kerusakan pada lapisan gigi akibat plak bakteri yang memproduksi asam dari sisa makanan yang tertinggal di mulut.
Gigi bungsu, karena posisinya yang sulit dijangkau dan sulit untuk membersihkan dengan baik, rentan terhadap perkembangan karies.
Jika karies gigi pada gigi bungsu sudah mencapai tingkat yang parah dan merusak jaringan lunak atau syaraf di dalamnya, pencabutan gigi bungsu mungkin menjadi satu-satunya pilihan untuk mengatasi masalah tersebut.
4. Kista atau Tumor
Kista atau tumor yang berkembang di sekitar akar gigi bungsu juga dapat menjadi alasan untuk mencabut gigi tersebut.
Kista adalah kantong berisi cairan yang berkembang di dalam atau di sekitar akar gigi yang terinfeksi atau mengalami kerusakan.
Tumor juga dapat muncul sebagai massa abnormal di dalam atau di sekitar rahang. Keduanya dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan bahkan kerusakan tulang.
5. Kerusakan pada Gigi Tetangga
Baca Juga: Biaya Cek Kolesterol di Puskesmas Gratis Pakai BPJS Kesehatan?
Gigi bungsu yang tumbuh miring atau impaksi dapat menyebabkan tekanan yang tidak seimbang pada gigi tetangga.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan gigi tetangga, termasuk pergeseran posisi gigi atau kerusakan struktur gigi lainnya.
Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada gigi lainnya, gigi bungsu yang menyebabkan masalah sering kali direkomendasikan untuk dicabut.
Dalam semua kasus pencabutan gigi bungsu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi profesional untuk menentukan apakah pencabutan diperlukan dan untuk merencanakan prosedur dengan hati-hati.
Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pemeriksaan fisik dan pencitraan seperti rontgen, untuk mengevaluasi kondisi gigi bungsu dan memutuskan apakah pencabutan diperlukan.
Jika gigi bungsu harus dicabut, dokter gigi akan membimbing pasien melalui proses pencabutan dan memberikan perawatan pasca-cabut yang tepat untuk memastikan pemulihan yang lancar dan mengurangi risiko komplikasi.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR