Orang tua perlu memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang anatomi tubuh, hubungan antara anak dan orang dewasa, serta batasan-batasan dalam hubungan interpersonal.
Pembicaraan tentang privasi, keamanan, dan hak-hak individu juga perlu dimasukkan ke dalam pendidikan seksual anak.
Dalam era digital ini, anak-anak sering kali menjadi rentan terhadap kekerasan seksual melalui media sosial dan internet.
Orang tua perlu mengawasi aktivitas online anak-anak mereka, mengajarkan tentang penggunaan internet yang aman, serta memberikan pemahaman tentang bahaya dan risiko yang ada di dunia maya.
Selain itu, mengatur penggunaan gadget dan menjelaskan tentang privasi online juga sangat penting.
Orang tua perlu mengenal dan mempercayai lingkungan sosial tempat anak berinteraksi, termasuk sekolah, klub olahraga, atau tempat kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
Melibatkan diri dalam kegiatan anak dan menjalin komunikasi dengan pengajar atau pelatih dapat membantu orang tua dalam mengawasi perilaku anak serta memberikan perlindungan tambahan terhadap potensi kekerasan seksual.
Membuat peraturan keluarga yang jelas dan konsisten dapat membantu anak memahami apa yang dianggap sebagai perilaku yang tidak pantas atau tidak diizinkan.
Misalnya, menetapkan aturan tentang privasi di kamar mandi atau kamar tidur, serta menegaskan bahwa tidak ada orang dewasa yang boleh meminta anak untuk merahasiakan apa pun yang terjadi di antara mereka.
Dukungan emosional dan psikologis yang diberikan oleh orang tua sangatlah penting dalam mencegah kekerasan seksual pada anak.
Anak perlu merasa didengar, dipahami, dan didukung dalam menghadapi berbagai tantangan atau permasalahan yang mereka alami.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR