Nakita.id - Berikut adalah daftar daerah yang perlu waspada terhadap peringatan cuaca ekstrem Selasa 9 April 2024.
Informasi mengenai peringatan cuaca ekstrem Selasa (9/4/2024), telah disampaikan.
Mengenai cuaca Selasa 9 April 2024, beberapa wilayah di Indonesia dilaporkan mengalami hujan lebat.
Dilaporkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika bahwa beberapa wilayah berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Terdapat 33 wilayah yang masuk dalam daftar potensi cuaca ekstrem.
Kondisi cuaca yang berpotensi hujan lebat, disertai petir dan angin kencang.
Warga yang berada di wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem diimbau untuk tetap waspada.
Persiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menghadapi cuaca ekstrem.
Peringatan dini cuaca dari BMKG untuk besok, Selasa 9 April 2024, menjelaskan tentang cuaca ekstrem yang disebabkan oleh Siklon Tropis OLGA yang terpantau di Samudra Hindia barat daya Sabu.
Siklon tersebut memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 70 knots (129.6 km/jam) dan tekanan udara minimum 974 hPa.
Siklon Tropis OLGA diprediksi akan bergerak ke arah barat daya, menjauhi wilayah Indonesia dengan potensi melemah dalam 24 jam ke depan.
Baca Juga: Cuaca Minggu 7 April 2024, BMKG: 27 Wilayah Waspada Cuaca Ekstrem
Sistem ini menciptakan daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Timor Timur hingga Samudra Hindia barat daya Sabu, membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) dari Laut Sawu hingga Samudra Hindia barat daya Sabu, serta menyebabkan peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Australia bagian utara hingga Samudra Hindia barat daya Sabu, di sekitar siklon tropis tersebut.
Sirkulasi Siklonik terpantau berada di perairan barat Aceh, dari Laut China Selatan, Laut Banda, dan Teluk Carpentaria.
Sirkulasi-sirkulasi ini membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari Laut Sulu hingga Malaysia, Laut Arafura hingga Maluku bagian selatan, dan di Teluk Carpentaria, serta membentuk daerah konfluensi di Laut Andaman, Selat Karimata, Malaysia, dan Laut Arafura.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Samudra Hindia barat Aceh hingga Sumatera Utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Sumatera Selatan, dari Kepulauan Riau hingga Laut Jawa, dari Samudra Hindia selatan DIY hingga Bali, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Barat, dari Laut Sulawesi hingga Selat Makassar, dari Sulawesi Utara hingga Teluk Bone, dari Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Maluku Utara, dari Laut Seram hingga Maluku bagian timur, dan dari Teluk Cenderawasih hingga Papua Nugini.
Daerah konfluensi lain juga terpantau memanjang dari Selat Malaka hingga Laut Jawa.
Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.
Intrusi udara kering/dry intrusion dari BBU melintasi wilayah Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua, yang berpotensi mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab, khususnya di Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Peningkatan kecepatan angin >25 knot terpantau di Samudra Hindia barat daya Lampung dan selatan Banten, yang berpotensi meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut.
• Aceh
• Sumatera Utara
• Sumatera Barat
Baca Juga: Cuaca 4 April 2024, Hujan Lebat Terjadi di 24 Wilayah di Indonesia
• Riau
• Bengkulu
• Jambi
• Sumatera Selatan
• Kep. Bangka Belitung
• Lampung
• Banten
• Jawa Barat
• DKI Jakarta
• Jawa Tengah
• DI Yogyakarta
Baca Juga: Cuaca 6 April 2024, BMKG Prediksi DKI Jakarta dan Sumatera Barat Hujan
• Jawa Timur
• Bali
• Nusa Tenggara Barat
• Kalimantan Barat
• Kalimantan Tengah
• Kalimantan Utara
• Kalimantan Timur
• Kalimantan Selatan
• Gorontalo
• Sulawesi Barat
• Sulawesi Selatan
Baca Juga: Cuaca 4 April 2024, Hujan Lebat Terjadi di 24 Wilayah di Indonesia
• Sulawesi Tenggara
• Maluku Utara
• Maluku
• Papua Barat
• Papua
• Kep. Riau
• Nusa Tenggara Timur
• Sulawesi Utara
Baca Juga: Cuaca Selasa 2 April 2024, Ada Hujan Lebat Hati-hati Jika Keluar Rumah
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR