Hindari menginterupsi atau langsung memberikan solusi.
Dengarkan dengan sungguh-sungguh untuk memahami perspektif mereka secara lebih mendalam.
Saat berkomunikasi dengan pasangan, hindari menyalahkan atau mengkritik.
Perdebatan dan sikap defensif hanya akan memperburuk situasi.
Fokuslah pada penyampaian perasaan dan kebutuhan Moms dengan cara yang tidak menyerang. Gunakan ungkapan "saya" daripada "kamu" untuk menghindari kesan menyalahkan.
Saat berbicara dengan pasangan yang sulit diajak berkomunikasi, pertahankan ketenangan dan tetaplah terbuka.
Hindari bereaksi secara emosional atau defensif.
Ketika Moms tetap tenang, pasangan juga lebih cenderung untuk merespons dengan lebih baik.
Jangan takut untuk mengekspresikan perasaan Moms secara jujur, tetapi lakukan dengan penuh pengertian.
Gunakan teknik komunikasi aktif seperti refleksi, klarifikasi, dan pemberian umpan balik yang membangun.
Konfirmasikan pemahaman Moms dengan mengulang kembali apa yang telah dikatakan pasangan, dan minta klarifikasi jika ada kebingungan.
Baca Juga: Jangan Buru-buru Menikah Lagi, Ini 10 Tips Mendekatkan Pasangan Baru dengan Anak
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR