Melansir dari berbagai sumber, inilah langkah-langkah yang bisa Moms lakukan untuk menghadapi pasangan yang suka mengatur.
Penting untuk memiliki komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan.
Sampaikan dengan lembut bagaimana perasaan Moms terkait dengan pengaturan yang berlebihan dan cari solusi bersama.
Meskipun terlalu banyak mengatur bisa menjadi masalah, pastikan untuk menghargai niat baik pasangan. Beri tahu mereka bahwa Moms menghargai perhatian dan kepedulian mereka.
Hadapi situasi dengan tenang dan sabar. Hindari konfrontasi yang tidak perlu dan cari waktu yang tepat untuk membahas masalah-masalah yang timbul.
Jika pengaturan pasangan mulai merasa terlalu mengganggu kebebasan Moms, tetapkan batasan yang jelas tentang hal-hal yang Moms anggap penting untuk diri Anda sendiri.
Libatkan pasangan dalam proses pengambilan keputusan. Ajak mereka berkolaborasi dan berikan ruang bagi ide-ide dari kedua belah pihak.
Terkadang, keinginan untuk mengatur bisa berasal dari kekhawatiran atau rasa cemas. Berikan dukungan emosional kepada pasangan dan bantu mereka merasa lebih percaya diri dalam menghadapi perubahan.
Jika masalah terus berlanjut, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari konselor atau terapis yang dapat membantu Moms dan pasangan menemukan solusi yang tepat.
Memiliki pasangan yang suka mengatur memang bisa menjadi tantangan dalam hubungan. Tetapi, dengan komunikasi yang terbuka, kesabaran, dan kolaborasi, Moms dapat menghadapi situasi tersebut dengan bijak.
Ingatlah bahwa setiap hubungan memiliki dinamika uniknya sendiri, dan penting untuk terus bekerja sama untuk mencapai keseimbangan dan keharmonisan dalam hubungan Moms. (*)
Baca Juga: Jangan Buru-buru Menikah Lagi, Ini 10 Tips Mendekatkan Pasangan Baru dengan Anak
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR