Begitu pula dengan daging ayam ras segar yang naik sebesar Rp600 atau 1,54 persen per kg menjadi Rp39.450 per kg.
Namun, tidak semua komoditas mengalami kenaikan harga.
Beberapa komoditas seperti beras kualitas medium I dan II mengalami penurunan harga.
Harga beras kualitas medium I turun sebesar Rp200 atau 1,26 persen menjadi Rp15.650 per kg, sedangkan kualitas medium II turun sebesar Rp200 atau 1,28 persen menjadi Rp15.400 per kg.
Selain itu, harga beras kualitas Super I turun sebesar Rp150 atau 0,87 persen menjadi Rp17 ribu per kg, dan kualitas Super II turun sebesar Rp100 atau 0,6 persen menjadi Rp16.500 per kg.
Begitu juga dengan harga beras kualitas bawah I yang turun sebesar Rp150 atau 1,02 persen menjadi Rp14.500 per kg, dan kualitas bawah II yang turun sebesar Rp100 atau 0,07 persen menjadi Rp14.200 per kg.
Tidak hanya beras, harga cabai juga mengalami penurunan.
Cabai merah keriting turun sebesar Rp430 atau 8,43 persen menjadi Rp46.700 per kg, cabai merah besar turun sebesar Rp545 atau 9,94 persen menjadi Rp49.400 per kg, dan cabai rawit hijau turun sebesar Rp1.300 atau 2,71 persen menjadi Rp46.700 per kg.
Selain itu, harga daging sapi kualitas 1 dan 2 juga mengalami penurunan. Harganya masing-masing turun sebesar Rp2.150 dan Rp1.450 menjadi Rp138.950 dan Rp130.200 per kg.
Begitu juga dengan harga telur ayam ras segar yang turun sebesar Rp650 atau 2,04 persen menjadi Rp31.200 per kg.
Kenaikan dan penurunan harga bahan pangan ini dapat mempengaruhi daya beli masyarakat serta berbagai aspek lainnya, terutama dalam menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Redakan Demam Bayi dengan Kompres Bawang Merah, Efektifkah?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR