"Saya lebih suka beli di sini karena ikannya besar-besar, tidak seperti di supermarket," ujar Yuli di Jalan Sulaiman, Rawabelong, Sabtu (6/2/2016).
Yuli mengatakan harga ikan bandeng di supermarket sebenarnya lebih murah yaitu sekitar Rp 60.000 - 65.000 per kilogram. Sedangkan harga ikan bandeng di Rawabelong mencapai Rp 75.000 - 80.000 per kilogram.
Namun, Yuli tetap memilih untuk membeli di Rawabelong karena menilai ikannya lebih segar dan besar-besar.
"Ini tadi saya beli 4 kg, dapat 2 ekor bandeng harganya Rp 270.000," ujar Yuli.
Rencananya, ikan tersebut akan dimasak dan disajikan saat Imlek tiba. Yuli mengatakan menu favorit keluarganya adalah bandeng pindang.
Tradisi makan bandeng pindang saat Imlek memang sudah ia jalankan selama ini.
"Tiap Imlek memang selalu masak bandeng, biasanya dipindang," ujar Yuli.
Yuli mengaku tidak tahu makna
tradisi makan bandeng pindang saat Imlek. Yuli hanya mengetahui hal itu sudah menjadi tradisi turun menurun di keluarganya.
Warga etnis tionghoa lainnya, Monika dan Eko, juga tampak sedang memilih ikan bandeng di sana. Pasangan suami istri ini mengaku senang berbelanja di Rawabelong karena banyak pilihan ikan bandeng yang dijual. Selain itu, pedagangnya juga ramah-ramah.
Monika dan Eko bahkan sudah membeli 13 ekor bandeng di hari sebelumnya. "Kemarin sudah beli 13 ekor untuk dibagi-bagikan, sekarang kita mau beli lagi," ujar Monika.
Suaminya, Eko, mengatakan bandeng-bandeng itu biasanya diolah menjadi 3 jenis makanan oleh keluarga mereka. Bandeng tersebut bisa dimasak pindang, dimasak salem, dan dimasak asin. "Rasanya enak sekali, lembut dan gurih," ujar Eko.
Eko mengatakan sebenarnya dia tahu bahwa kebiasaan makan bandeng berasal dari budaya Betawi. Bandeng sendiri tidak berkaitan langsung dengan perayaan Imlek. Namun, mereka senang banyak ikan bandeng yang dijual tiap menjelang hari perayaan Imlek.
"Tapi sekarang waktunya memang sengaja dipaskan," ujar Eko.
Makan bandeng untuk merayakan Imlek memang sudah menjadi tradisi bagi banyak keluarga. Karena itu, sebisa mungkin tradisi ini tak dilewatkan.
(
Kompas.com/Jessi Carina)
KOMENTAR