Guna memastikan obat dikonsumsi anak dengan baik, ia meminta orangtua untuk tidak mencampur obat dengan makanan atau minuman manis karena dapat menurunkan efektivitas.
“Jangan kasih cokelat batang, obatnya kalah sama cokelat nanti. Paling bagus beri air putih saja ya.
"Orangtua suka cerita anak tidak mau minum air putih, jangan-jangan orangtuanya di rumah tidak mencontohkan dan minum yang lain, jadi jangan biasakan begitu.
"Kalau dibarengi minuman manis, mungkin hasilnya tidak kelihatan sekarang, tapi di kehidupan anak berpuluh tahun kemudian,” katanya.
Melia menambahkan, dengan meminumkan obat dengan air putih, efek obat dapat lebih terasa seperti demam anak turun dan dahak yang menyebabkan anak batuk bersifat lebih encer.
Anak pun dapat merasa lebih nyaman untuk bergerak.
Di sisi lain, ia mengingatkan supaya orangtua tetap memperhatikan asupan gizi anak agar imunitas terjaga serta kebutuhan waktu istirahatnya di samping pemberian paracetamol.
Pencegahan penularan melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah juga sangat menunjang anak sembuh lebih cepat.
Contohnya mencuci tangan usai beraktivitas dan memakai masker.
“Jangan sampai satu sakit, satu rumah ikut sakit. Kalau si kecil sudah diminta pakai masker tapi malas dan tidak mau, kita yang pakai agar tidak ada penularan di dalam rumah,” saran Melia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDAI: Paracetamol Baru Diberikan jika Suhu Anak Lebihi 38 Derajat Celsius"
Baca Juga: Anak Demam dan Muntah Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Alami Gejala Penyakit Mengerikan Ini
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR