Saat berbicara dengan istri dan ibu mertua, suami harus menggunakan kata-kata yang lembut, penuh pengertian, dan tidak memicu emosi lebih lanjut.
Hindari mengeluarkan kata-kata yang menyalahkan atau menimbulkan konflik lebih lanjut.
Ajak istri dan ibu mertua untuk melakukan diskusi yang produktif dan membahas masalah dengan bijak. Fokuskan diskusi pada mencari solusi daripada hanya membicarakan masalah itu sendiri.
Suami harus menghindari bertindak secara emosional atau memperburuk situasi yang sudah tegang. Berusaha untuk tetap tenang dan menenangkan suasana agar diskusi dapat dilakukan dengan baik.
Jika konflik sulit diselesaikan secara langsung, suami dapat menjadi mediator antara istri dan ibu mertua. Mediator dapat membantu memfasilitasi diskusi yang produktif dan menemukan solusi yang adil bagi kedua belah pihak.
Suami harus bersikap sabar namun tegas dalam menangani konflik. Berikan waktu dan ruang untuk istri dan ibu mertua menyelesaikan masalah, tetapi tetap tegaskan pentingnya menemukan solusi yang baik.
Dalam situasi konflik, hindari membandingkan atau memihak kepada salah satu pihak. Suami harus bersikap adil dan objektif dalam menangani masalah antara istri dan ibu mertua.
Akhirnya, suami harus tetap fokus pada keselarasan keluarga dan menciptakan lingkungan yang harmonis bagi semua anggota keluarga.
Upayakan untuk membangun komunikasi yang baik dan saling pengertian antara istri, ibu mertua, dan suami.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, suami dapat memainkan peran penting dalam menyelesaikan konflik antara istri dan ibu mertua dengan bijaksana dan menciptakan kedamaian dalam keluarga.
Komunikasi yang baik, empati, dan kerjasama adalah kunci untuk menjaga hubungan yang harmonis di antara anggota keluarga. (*)
Baca Juga: Cara Mengambil Hati Mertua Supaya Bisa Hidup Rukun dan Harmonis
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR