Nakita.id - Belakangan ini tren ASI bubuk ramai menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.
Tren ASI bubuk ini pertama kali disampaikan oleh seorang influencer di sosial media.
Melasir dari Kompas, ASI (Air Susu Ibu) ini diolah dengan cara pengeringan beku ASI melalui metode freeze-drying.
Proses pembekuan ASI pada suhu ektrem -50 derajat celcius selama 3-5 jam.
Selanjutnya, proses mengubah ASI beku menjadi susu bubuk dilakukan dengan proses sublimasi.
Proses transisi ekstrasi air ini dilakukan selama 2 hari langsung dari bentuk padat ke gas tanpa fase cair.
Dikatakan kalau 1 liter ASI akan menghasilkan 140 gram susu bubuk.
Lantas, bagaimana tanggapan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mengenai tren ini?
IDAI menjelaskan kalau teknik pembekuan dan pengeringan pada ASI memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Satgas ASI IDAI, DR Dr Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, Sp.A(K).
Dia mengatakan bahwa sampai saat ini, dampak pengeringan beku pada komponen penting ASI belum diketahui.
Baca Juga: Aturan Minum Paracetamol untuk Anak Menurut IDAI, Tak Boleh Sembarangan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR