Tabloid-Nakita.com – Mama mungkin sering mendapatkan informasi mengenai dampak buruk jika kurang tidur. Kurang tidur disebut-sebut bisa mengurangi kekebalan tubuh, sehingga tubuh mudah terkena penyakit. Nah, bagaimana jika Mama tidur terlalu lama? Apa efek buruk tidur terlalu lama?
Sebelumnya, Mama perlu mengetahui sebenarnya waktu tidur yang ideal. Menurut National Sleep Foundation, tidur ideal adalah 7 hingga 9 jam untuk kebanyakan orang berusia 18-64 tahun. Namun lamanya waktu tidur ini bersifat individual, tergantung kondisi masing-masing orang.
Ketika tidur, tubuh mendapat kesempatan untuk memperbaiki dan memulihkan diri. Hal ini antara lain disampaikan peneliti dari Arizona State University. "Risiko kematian dan terkena penyakit memiliki persentase terendah dengan tidur selama tujuh jam," ujar profesor Shawn Youngstedt.
Namun menurut para pakar dan kebanyakan studi, tidur lebih dari sembilan jam dianggap terlalu lama. Tambahan waktu tidur pada akhir pekan sebenarnya tidak masalah. Tetapi jika orang dewasa tidur lebih dari delapan jam setiap malam, dan tidak merasa bugar keesokan harinya, bisa jadi kita sedang mengalami efek buruk tidur terlalu lama. Dampaknya antara lain meningkatnya risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, stroke, hingga infertilitas.
Perubahan waktu tidur yang terlalu pendek atau panjang juga akan memberikan efek pada kesehatan mental. Efek buruk tidur terlalu lama atau lebih dari sembilan jam adalah munculnya gangguan memori, depresi, dan penurunan fungsi kognitif.
Bagaimana hubungan tidur terlalu lama dengan kesehatan reproduksi Mama? Sebuah penelitian yang melibatkan perempuan-perempuan Korea mengungkapkan, perempuan yang tidur tujuh hingga sembilan jam memiliki peluang yang baik untuk hamil. Tetapi jika Mama tidur sembilan hingga sebelas jam, peluang untuk hamil akan berkurang separuhnya.
Tidur terlalu lama juga membuat berat badan Mama mudah naik. Menurut penelitian di Kanada, orang yang tidur lebih dari sembilan jam memiliki peluang 21% lebih besar untuk mengalami kenaikan berat badan.
Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa penyakit jantung merupakan efek buruk tidur terlalu lama yang tidak boleh diabaikan. National Health and Nutrition Examination Survey mengungkapkan bahwa orang yang tidur lebih dari delapan jam dua kali lebih mungkin merasakan nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah. Selain itu, memiliki kemungkinan 10% lebih besar mengalami penyakit jantung koroner.
Beberapa penelitian tadi mungkin bisa menjawab pertanyaan Mama mengenai boleh atau tidaknya tidur terlalu lama. Ada baiknya Mama mengatur ritme tidur yang cukup dan memanfaatkan waktu tidur dengan baik agar selalu sehat.
(Niken/ Huffington Post)
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR