Nakita.id - Stunting masih menjadi permasalahan serius di Indonesia.
Stunting merupakan kondisi dimana anak tidak mendapatkan asupan gizi yang baik sejak 1.000 hari pertama kehidupan.
Padahal, asupan gizi yang baik adalah pondasi penting bagi seorang anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Mengutip Sehat Negeriku - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa upaya strategis yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah gizi terutama stunting dimulai dengan deteksi dini.
Kegiatan dilakukan melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara rutin di Posyandu.
“Penguatan promosi pemberian makanan bayi dan anak mencakup inisiasi menyusui eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan sampai dengan 2 tahun.
Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dengan mengutamakan asupan makanan tinggi protein hewani sejak anak berusia 6 bulan yang mana sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak,” katanya.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga sudah mengeluarkan Perpres Nomor 72 tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Isinya lima pilar dengan salah satunya adalah peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat.
Sayangnya sampai saat ini, tak sedikit orang yang berpikir bahwa makanan bergizi harus didapatkan dari makanan yang bernilai mahal atau berbahan impor.
Padahal, apapun makanannya, penting untuk selalu memperhatikan angka kecukupan gizi (AKG) dalam menyusun menu harian untuk mencegah stunting pada anak.
Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Kemenkes Rencanakan Hal ini pada 2024
Supaya anak tidak mengalami stunting, penting bagi Moms untuk terus memperhatikan makanan yang diberikan.
Melansir laman resmi Ditjen Yankes - Kemenkes RI, berikut daftar makanan lengkap untuk anak stunting yang dapat diberikan.
Yuk, disimak!
Tempe dan tahu merupakan makanan berbahan dasar kedelai.
Setiap 100 gram tempe mengandung protein kurang lebih 14 gram, Moms.
Sementara, setiap 100 gram tahu memiliki kandungan protein sebesar 10,9 gram.
Selain itu, Moms juga dapat berikan makanan yang kaya akan kacang-kacangan.
Termasuk, kacang hijau dimana setiap 100 gramnya mengandung protein sebesar 8,7 gram.
Sumber protein hewani satu ini juga bagus untuk mencegah stunting pada anak di usia dini, Moms.
Sertakan terus telur dalam menu harian, ya.
Selain telur, ternyata hati ayam juga bagus untuk mencegah stunting karena kandungan protein di dalamnya.
Baca Juga: Cegah Stunting dengan Mengatur Jarak Kehamilan, Gunakan Alat Kontrasepsi
Dalam setiap 100 gram hati ayam, terdapat kandungan protein sebesar 27,4 gram.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan daging ayam, yang proteinnya hanya sebesar 18,2 gram saja.
Tahukah Moms, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil ikan terbesar di dunia.
Salah satunya adalah ikan kembung, yang nilai gizinya hampir sama dengan dengan ikan salmon.
Jadi Moms tak harus merogoh kocek yang dalam untuk mendapatkan makanan ini.
Nah, itu tadi lima makanan untuk mencegah stunting pada anak di usia dini yang bisa diberikan.
Selain kelima makanan di atas, penting juga bagi Moms untuk tetap memberikan ASI untuk anak.
Terlebih, ASI eksklusif untuk anak berusia 0-6 bulan.
Setelah ASI eksklusif, jangan sampai Moms berhenti untuk menyusui sampai anak berusia dua tahun.
Semoga informasi di atas bermanfaat, Moms.
Yuk, kita sama-sama cegah stunting sejak dini! (*)
Baca Juga: Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Stunting Menurut Kemenkes
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR