Dengan menanam, kita dapat memulihkan ekosistem sehingga keanekaragaman hayati terjaga, terutama di daerah tropis.
Tanaman menyerap karbon di atmosfer karena saat fotosintesis berlangsung, tanaman memerlukan gas karbon dioksida (CO2).
Jose (2009) menjelaskan bahwa pola menanam dengan banyak jenis tanaman akan meningkatkan serapan karbon di atmosfer lebih banyak ketimbang monokultur.
Penggunaan plastik menjadi hal yang biasa dalam keseharian. Tentu ini menjadi ancaman bagi bumi.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2019), Indonesia menempati posisi kedua penyumbang sampah plastik terbesar di dunia pada angka 7,4 juta ton setiap tahun.
Indeks pengelolaan plastik (Plastic Management Index) yang dilakukan pada 25 negara menunjukkan Indonesia berada di bawah Vietnam, Thailand, dan Malaysia.
Apa yang bisa kalian lakukan untuk ikut mengurangi dampak perubahan iklim akibat menumpuknya sampah plastik?
Jika diolah, limbah plastik berpotensi menjadi peluang munculnya produk-produk ramah lingkungan. Potensi apa sajakah itu?
Tahukah kalian bahwa limbah plastik dapat diolah menjadi salah satu sumber energi nonfosil. Mengapa demikian?
Limbah plastik mengandung poliolein sehingga dapat diolah menjadi bahan bakar cair bensin dan diesel.
Dalam proses pembuatannya, limbah plastik direaksikan dengan kombinasi logam rutenium dan karbon sebagai katalis pada suhu yang lebih rendah dari 220oC (Liu et al., Science Advances, 2021).
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR