Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit fisik seperti penyakit jantung, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.
4. Gangguan Hubungan Sosial
Terlalu sering menangis dapat mengganggu hubungan sosial seseorang dengan orang lain.
Teman, keluarga, atau rekan kerja mungkin kesulitan memahami atau mengatasi tangisan yang terus-menerus, yang dapat menyebabkan isolasi dan kesepian.
5. Penurunan Produktivitas
Kesedihan yang berlebihan dan tangisan yang terus-menerus dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dan bekerja secara efektif.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas di tempat kerja atau dalam aktivitas sehari-hari.
6. Perasaan Putus Asa dan Kehilangan Harapan
Jika menangis terjadi terlalu sering tanpa perbaikan atau pemulihan yang berarti, seseorang dapat merasa putus asa dan kehilangan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Hal ini dapat memperburuk kondisi mental dan emosional seseorang.
Penting untuk diingat bahwa menangis adalah mekanisme alami untuk melepaskan emosi yang penting, tetapi jika hal itu terjadi terlalu sering atau tanpa alasan yang jelas, dapat menjadi tanda adanya masalah yang lebih dalam.
Baca Juga: Kenapa Ibu Hamil Menangis Tanpa Sebab? Ternyata Bukan Cuma Soal Hormon
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR