Nakita.id - Biaya kuliah kesehatan menjadi salah satu hal yang harus diketahui apabila ingin melanjutkan pendidikan di bidang kesehatan.
Bidang kesehatan adalah salah satu sektor paling vital dalam kehidupan manusia.
Dengan semakin tingginya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan, permintaan akan tenaga medis yang berkualitas pun meningkat.
Oleh karena itu, pendidikan di bidang kesehatan menjadi sangat penting.
Namun, biaya kuliah di jurusan-jurusan kesehatan kerap menjadi kendala bagi banyak calon mahasiswa.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah informasi mengenai biaya kuliah kesehatan yang perlu diketahui.
1. STIK Panti Rapih Yogyakarta
Biaya pendaftaran: gratis
Pendaftaran ulang: Rp300.000
PKKMB: Rp500.000
Uang Kuliah Dasar: Rp1.680.000
Baca Juga: Biaya Kuliah Swasta Murah, Ada 5 PTS Terjangkau Lulus Langsung Kerja
SKS: Rp150.000
SKS Leboratorium: Rp210.000
Biaya Penunjang Pendidikan: Rp1.350.000 - Rp1.500.000
2. Universitas Respati Indonesia
Biaya pendaftaran: Rp300.000 (Diploma dan Sarjana)
Biaya pendaftaran: Rp350.000 (Profesi NERS dan Bidan)
Prodi Kesehatan masyarakat: Rp6.200.000
Prodi Keperawatan: Rp9.700.000
Prodi Kebidanan: Rp9.000.000
Profesi NERS: Rp10.700.000
Profesi Bidan: Rp11.000.000
Baca Juga: 5 Tempat Kuliah Swasta Biaya Murah Yogyakarta Berbagai Jurusan
3. Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Prodi DIII Keprawatan: Rp6.500.000
Prodi DIII Kebidanan: Rp6.500.000
Prodi DIII Radiologi: Rp6.200.000
Prodi DIII Kesehatan gigi: Rp6.000.000
Prodi DIII Gizi: Rp6.250.000
Prodi DIII Sanitasi: Rp5.450.000
Prodi DII Teknologi Laboratorium Medis: Rp6.250.000
Prodi DIII Rekam Medis: Rp6.250.0000
Prodi DIII Teknologi Bank Darah: Rp7.000.000
Biaya kuliah kesehatan memang tidak bisa dianggap remeh, namun dengan perencanaan yang baik dan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada, tantangan finansial ini dapat diatasi.
Baca Juga: Biaya Kuliah Stikes Mulai dari D3 Kebidanan hingga S1 Keperawatan
Pendidikan di bidang kesehatan adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya memberikan pengembalian finansial tetapi juga kepuasan pribadi dan kontribusi signifikan terhadap masyarakat.
Calon mahasiswa dan keluarganya harus proaktif dalam mencari informasi dan peluang untuk mendukung pendidikan mereka di bidang kesehatan, sehingga dapat mencapai cita-cita menjadi tenaga medis yang kompeten dan berdedikasi.
Dengan memahami berbagai komponen biaya dan strategi untuk mengatasinya, diharapkan lebih banyak individu yang dapat mengakses pendidikan kesehatan dan berkontribusi pada peningkatan layanan kesehatan di masa depan.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR