Nakita.id - KB implan adalah salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan banyak digunakan.
Alat ini berbentuk batang kecil yang dimasukkan di bawah kulit lengan atas, mengandung hormon progestin yang dilepaskan secara perlahan untuk mencegah kehamilan.
Untuk ibu menyusui, KB implan menawarkan berbagai keuntungan, namun juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan.
Berikut ini adalah pembahasan tentang kelebihan dan kekurangan KB implan pada ibu menyusui, mengutip dari berbagai sumber.
1. Efektivitas Tinggi: KB implan memiliki tingkat efektivitas yang sangat tinggi, dengan tingkat kegagalan kurang dari 1% dalam penggunaan yang sempurna dan tipikal. Hal ini memberikan ketenangan pikiran bagi ibu menyusui yang ingin menunda kehamilan berikutnya.
2. Aman untuk Menyusui: Hormon progestin yang terkandung dalam KB implan tidak mempengaruhi produksi ASI secara signifikan.
Berbeda dengan kontrasepsi hormonal kombinasi yang mengandung estrogen, KB implan dianggap aman dan tidak mengurangi kualitas atau kuantitas ASI yang dihasilkan.
3. Jangka Panjang: KB implan dapat memberikan perlindungan kontrasepsi hingga tiga hingga lima tahun, tergantung pada jenis implan yang digunakan.
Ini sangat praktis bagi ibu menyusui yang mungkin kesulitan mengingat untuk mengambil pil kontrasepsi harian atau melakukan suntikan bulanan.
4. Cepat Kembali Subur: Setelah KB implan dilepas, kesuburan biasanya kembali dengan cepat, memungkinkan ibu untuk merencanakan kehamilan berikutnya sesuai keinginan. Ini memberi fleksibilitas lebih dalam perencanaan keluarga.
5. Tidak Memerlukan Pemeliharaan Harian: Setelah dipasang, KB implan tidak memerlukan perawatan atau perhatian harian. Ibu menyusui bisa fokus pada perawatan bayi tanpa perlu khawatir tentang kontrasepsi.
Baca Juga: Rekomendasi Pil KB Ibu Menyusui Tidak Bikin Gemuk, Penampilan Semakin Cantik setelah Punya Anak
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR