Nakita.id - Emosi baru yang muncul pada masa remaja merupakan hasil dari perubahan hormonal, fisik, dan psikologis yang terjadi selama masa pubertas.
Remaja mulai merasakan emosi yang lebih kompleks seperti cinta, kebingungan, kecemasan, dan marah dengan intensitas yang lebih tinggi.
Ini adalah bagian normal dari perkembangan, tetapi dapat menjadi tantangan jika tidak ditangani dengan benar.
Dengan dukungan yang tepat dari keluarga dan lingkungan, remaja dapat belajar untuk menghadapi perubahan ini dengan percaya diri dan bijak.
Hari ini, Disney dan Pixar menghadirkan kembali petualangan para emosi dalam benak Riley yang beranjak dewasa - Joy, Sadness, Fear, Disgust, dan Anger - beserta para emosi baru dalam “Inside Out 2”.
Film ini disutradarai Kelsey Mann, dengan pengisi suara termasuk Amy Poehler, Maya Hawke, Kensington Tallman, Liza Lapira, Tony Hale, Lewis Black, Phyllis Smith, Ayo Edebiri, Lilimar, Grace Lu, Sumayyah Nuriddin-Green, Adèle Exarchopoulos, Diane Lane, Kyle MacLachlan, Paul Walter Hauser, dan Yvette Nicole Brown.
“Inside Out 2” menceritakan Riley yang secara resmi menjadi seorang remaja. Di ambang memasuki sekolah menengah, dunia Riley berubah sepenuhnya. Jika Joy dan para emosi lainnya mengira tahun-tahun balita adalah masa sulit, mereka akan mengalami perjalanan yang lebih liar. Potensi hadirnya teman-teman baru untuk Riley, masa depan hockey, dan perubahan besar, semuanya terjadi bersamaan dengan hadirnya serangkaian Emosi baru yang kompleks.
Di dalam benaknya, Riley masih seorang anak yang selalu ceria seperti yang dikenal dan dicintai oleh teman-teman serta keluarganya, tetapi dengan perubahan dirinya yang terjadi sangat cepat, dia berjuang untuk menyeimbangkan tantangan dalam dunia barunya.
Sutradara Kelsey Mann melihat cerita ini dari sudut pandang yang menarik. “Saya memiliki dua anak yang berusia 16 dan 15 tahun, jadi saya ikut menyaksikan perubahan yang mereka alami. Terlebih lagi, masa remaja adalah masa yang sulit untuk banyak orang dan untuk bisa menceritakan kisah itu akan menjadi hal yang menarik.”
Selain itu, Produser Mark Nielsen juga mengatakan bahwa penggambaran emosi yang unik seperti dalam film “Inside Out 2” adalah sesuatu yang menarik untuk para penonton. “Mempersonifikasi perasaan kita adalah hal yang sangat luas untuk dijelajahi - tidak hanya sebagai potensi hiburan tapi juga sebagai cerita yang semua orang bisa ikut rasakan.” “Inside Out 2” juga berpotensi dalam memberikan ruang bagi para remaja untuk dapat membicarakan emosi mereka, seperti bagaimana film sebelumnya yang menjadi wadah untuk orang-orang mengutarakan perasaan mereka.
Untuk merayakan hadirnya “Inside Out 2”, Disney Indonesia menghadirkan rangkaian aktivitas dan instalasi untuk membawa penonton ke dalam kehidupan para emosi dalam Riley.
Baca Juga: Rekomendasi Film Keluarga Akhir Pekan 'Budi Pekerti', Tekankan Etika Bijak Bermedia Sosial
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR