Nakita.id - Membeli pakaian thrifting atau pakaian bekas pakai telah menjadi tren yang semakin populer, terutama di kalangan generasi muda.
Thrifting menawarkan cara yang ekonomis dan ramah lingkungan untuk memperbarui lemari pakaian. Namun, muncul pertanyaan penting: apakah thrifting aman?
Artikel ini akan mengupas berbagai risiko dan manfaat dari membeli pakaian thrifting serta memberikan tips untuk memastikan pengalaman berbelanja yang aman dan menyenangkan, mengutip dari berbagai sumber.
Pakaian thrifting umumnya jauh lebih murah dibandingkan dengan pakaian baru, memungkinkan Anda untuk mendapatkan pakaian berkualitas dengan harga yang lebih ekonomis.
Membeli pakaian bekas mengurangi limbah tekstil dan mendukung daur ulang, sehingga membantu mengurangi dampak lingkungan dari industri fashion.
Pakaian thrifting sering kali menawarkan pilihan yang unik dan vintage, memberikan kesempatan untuk menciptakan gaya pribadi yang khas dan berbeda dari yang lain.
Banyak toko thrifting bekerja sama dengan lembaga amal atau organisasi sosial, sehingga setiap pembelian dapat membantu mendukung tujuan-tujuan baik.
Salah satu risiko utama dari membeli pakaian bekas adalah potensi adanya bakteri, jamur, atau parasit yang mungkin masih menempel pada pakaian.
Jika tidak dibersihkan dengan benar, ini bisa menyebabkan iritasi kulit atau infeksi.
Pakaian bekas mungkin mengalami keausan, seperti sobekan, noda, atau jahitan yang longgar.
Selalu periksa kondisi pakaian secara teliti sebelum membeli.
Baca Juga: Tertarik Beli Thrift Shop Tapi Takut Tidak Higienis? Ini Cara Ampuh Mencuci Pakaian Thrift Shop
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap deterjen atau pewangi yang digunakan oleh pemilik sebelumnya.
Ini bisa menyebabkan iritasi kulit atau reaksi alergi lainnya.
Mencari pakaian dengan ukuran yang tepat bisa menjadi tantangan, karena pakaian bekas sering kali tidak memiliki label ukuran yang akurat atau mungkin sudah menyusut setelah beberapa kali dicuci.
Setelah membeli pakaian thrifting, segera cuci dengan air panas dan deterjen untuk membunuh bakteri dan menghilangkan kotoran. Moms juga bisa menambahkan cuka putih atau soda kue untuk membantu menghilangkan bau.
Teliti setiap bagian pakaian untuk mencari kerusakan, noda, atau keausan. Pastikan untuk memeriksa jahitan, kancing, dan ritsleting.
Belanja di toko thrifting yang memiliki reputasi baik dan memperhatikan kebersihan barang yang mereka jual. Beberapa toko bahkan melakukan proses pembersihan dasar sebelum menjual pakaian.
Jika Anda memiliki kulit sensitif atau alergi, gunakan deterjen hypoallergenic dan pastikan untuk mencuci pakaian dengan benar sebelum dipakai.
Baca label perawatan dan bahan pakaian untuk memastikan Moms tahu cara merawat pakaian tersebut dengan benar dan menghindari bahan yang dapat menyebabkan iritasi kulit.
Membeli pakaian thrifting bisa menjadi pilihan yang aman dan bermanfaat jika dilakukan dengan hati-hati dan bijaksana.
Meskipun ada beberapa risiko terkait kebersihan dan kualitas, tindakan pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
Thrifting tidak hanya memungkinkan Moms untuk menghemat uang dan menemukan gaya unik, tetapi juga mendukung praktik berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan tips yang tepat, Moms dapat menikmati manfaat dari pakaian thrifting tanpa harus khawatir tentang bahaya potensial.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR