Nakita.id - Setiap tanggal 24 Juni, Indonesia memperingati Hari Bidan Nasional sebagai penghargaan atas dedikasi para bidan dalam memberikan layanan kesehatan ibu dan anak.
Bidan memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan ibu hamil, memantau perkembangan kehamilan, dan membantu persalinan.
Namun, ada batasan dalam peran mereka, salah satunya adalah ketidakmampuan untuk melakukan persalinan caesar. Mengapa demikian?
Artikel ini akan menjelaskan alasan-alasan medis, hukum, dan praktis di balik pembatasan ini.
Bidan adalah tenaga kesehatan yang memiliki kualifikasi khusus dalam perawatan ibu hamil, persalinan, dan perawatan postpartum.
Mereka juga memberikan pendidikan kesehatan reproduksi dan perawatan bayi baru lahir. Beberapa tugas utama bidan meliputi:
Memastikan ibu dan janin dalam kondisi sehat selama masa kehamilan.
Menyediakan dukungan dan bantuan selama proses persalinan alami.
Memberikan perawatan kepada ibu dan bayi baru lahir setelah persalinan.
Memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi, ASI eksklusif, dan perawatan bayi.
Persalinan caesar, atau C-section, adalah prosedur bedah di mana bayi dilahirkan melalui sayatan di perut dan rahim ibu.
Prosedur ini biasanya dilakukan ketika persalinan normal tidak memungkinkan atau berisiko tinggi bagi ibu dan bayi.
Beberapa alasan medis yang memerlukan persalinan caesar meliputi:
Posisi bayi sungsang atau melintang, gawat janin, dan kelainan kongenital.
Riwayat persalinan caesar sebelumnya, preeklamsia, atau masalah kesehatan lainnya.
Ketika persalinan normal tidak mengalami kemajuan setelah waktu yang lama.
Bidan dilatih untuk menangani persalinan normal dan kondisi medis yang umumnya terjadi selama kehamilan dan persalinan.
Pelatihan mereka mencakup teknik penanganan persalinan alami, perawatan postpartum, dan manajemen komplikasi dasar.
Namun, mereka tidak menerima pelatihan dalam pembedahan atau teknik bedah yang diperlukan untuk melakukan persalinan caesar.
Untuk melakukan operasi caesar, seorang profesional kesehatan harus memiliki kualifikasi dalam bedah, yang biasanya dimiliki oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn).
Pelatihan ini melibatkan pendidikan medis yang panjang dan spesialisasi dalam bedah yang tidak dimiliki oleh bidan.
Secara hukum, hanya dokter dengan spesialisasi dalam obstetri dan ginekologi yang diizinkan untuk melakukan prosedur bedah seperti persalinan caesar.
Baca Juga: Ketahui Keuntungan Melahirkan di Bidan Pada Hari Hari Bidan Nasional
Hal ini diatur dalam undang-undang kesehatan dan peraturan medis di banyak negara, termasuk Indonesia.
Pelanggaran terhadap peraturan ini dapat mengakibatkan konsekuensi hukum serius bagi bidan dan institusi kesehatan tempat mereka bekerja.
Persalinan caesar adalah prosedur bedah mayor yang membawa risiko signifikan, baik bagi ibu maupun bayi.
Risiko ini meliputi infeksi, perdarahan, komplikasi anestesi, dan masalah penyembuhan luka.
Menangani komplikasi yang mungkin timbul selama dan setelah operasi caesar memerlukan pengetahuan dan keterampilan bedah yang mendalam, serta kemampuan untuk mengatasi situasi darurat medis yang kompleks.
Bidan, dengan fokus utama pada persalinan normal, tidak dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola risiko dan komplikasi ini.
Oleh karena itu, demi keselamatan ibu dan bayi, persalinan caesar harus dilakukan oleh dokter yang terlatih dan berpengalaman dalam bedah.
Meskipun bidan tidak bisa melakukan persalinan caesar, mereka memainkan peran penting dalam mendukung ibu selama proses ini.
Kolaborasi antara bidan dan dokter adalah kunci untuk memastikan bahwa ibu mendapatkan perawatan terbaik sepanjang kehamilan dan persalinan.
Beberapa bentuk kolaborasi ini meliputi:
Bidan harus mengenali tanda-tanda komplikasi yang memerlukan intervensi medis lebih lanjut dan segera merujuk ibu ke dokter spesialis.
Baca Juga: Simak Tema Hari Bidan Nasional 2023 Beserta Kilas Balik Sejarahnya
Bidan dapat memberikan dukungan emosional kepada ibu sebelum, selama, dan setelah operasi caesar, membantu mengurangi kecemasan dan stres.
Setelah operasi caesar, bidan dapat membantu dalam perawatan postpartum dan menyusui, memastikan ibu dan bayi mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Hari Bidan Nasional adalah momen untuk mengapresiasi peran penting bidan dalam sistem kesehatan, khususnya dalam perawatan ibu dan anak.
Meskipun bidan tidak bisa melakukan persalinan caesar, peran mereka dalam mendukung kehamilan dan persalinan normal sangatlah vital.
Dengan memahami batasan dan tanggung jawab mereka, serta pentingnya kolaborasi dengan dokter spesialis, kita bisa memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan perawatan yang terbaik dan paling aman.
Melalui kolaborasi yang efektif dan komunikasi yang baik antara bidan dan dokter, ibu hamil dapat merasa lebih tenang dan percaya diri dalam menghadapi proses persalinan, baik itu persalinan normal maupun persalinan caesar.
Mari kita hargai dan dukung bidan dalam menjalankan peran mulia mereka, serta selalu mengedepankan keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi.
Baca Juga: Diperingati Setiap 24 Juni, Ini Cara Merayakan Hari Bidan Nasional
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR