Berbagai negara telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran STSS. Berikut beberapa tindakan yang telah dilakukan:
Badan Perlindungan Kesehatan (CHP) mengeluarkan seruan kepada warganya yang akan bepergian untuk waspada terhadap infeksi ini.
Pemerintah Malaysia berkoordinasi dengan WHO untuk mendapatkan informasi lebih jelas dan memonitor kemungkinan kasus STSS melalui Crisis Preparedness and Response Center.
Pemerintah Thailand mengeluarkan Travel Advisory for Thais bagi warganya yang akan ke Jepang, yang meliputi persiapan sebelum berangkat, kewaspadaan selama bepergian, dan tindakan setelah kembali.
Center of Diseases Control and Prevention (CDC) menyampaikan bahwa kelompok risiko tinggi terkena STSS termasuk lansia, mereka yang memiliki luka terbuka, dan pasien-pasien yang baru menjalani pembedahan.
Prof. Tjandra menyarankan agar Indonesia juga mempertimbangkan untuk melakukan langkah-langkah serupa.
Pemerintah Indonesia perlu melakukan monitoring aktif terhadap situasi penyakit ini dan meningkatkan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
Kewaspadaan dan tindakan cepat dari aparat kesehatan merupakan kunci dalam pengendalian penyebaran penyakit ini.
Masyarakat perlu diberi informasi mengenai gejala STSS dan pentingnya segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala tersebut.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sangat penting untuk mencegah infeksi.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau kontak dengan benda yang mungkin terkontaminasi.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR