Keton adalah produk sampingan dari pemecahan lemak yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi, kondisi ini sering terjadi pada diabetes yang tidak terkontrol, terutama diabetes tipe 1.
Kehadiran keton dalam urine dapat mengindikasikan kondisi serius yang disebut ketoasidosis diabetik (DKA).
- Normal: Pada orang yang sehat, keton biasanya tidak ditemukan dalam urine.
- Diabetes: Pada penderita diabetes, terutama jika kontrol gula darah buruk atau selama periode penyakit atau stres, kadar keton dalam urine bisa meningkat.
Tes keton urine mengkategorikan hasil sebagai negatif, kecil, sedang, atau besar (dalam mg/dL).
Adanya keton dalam jumlah sedang hingga besar memerlukan perhatian medis segera.
3. Protein dalam Urine
Kehadiran protein dalam urine, atau proteinuria, bisa menjadi tanda kerusakan ginjal, yang merupakan komplikasi umum dari diabetes.
- Normal: Pada orang yang sehat, hanya sedikit atau tidak ada protein dalam urine.
- Diabetes: Pada penderita diabetes, terutama mereka yang memiliki penyakit ginjal diabetik, kadar protein dalam urine bisa meningkat.
Ini bisa berkisar dari mikroalbuminuria (30-300 mg albumin/g kreatinin) hingga proteinuria lebih dari 300 mg/g kreatinin.
Baca Juga: Biaya Terapi Wicara Anak di Bandung, Solusi Kesulitan Bicara hingga Menelan
Kadar urine pada orang dengan diabetes dapat memberikan banyak informasi penting mengenai kondisi kesehatan mereka.
Kehadiran glukosa, keton, dan protein dalam urine merupakan indikator yang harus dipantau secara rutin untuk mengelola diabetes dengan efektif.
Melalui analisis urine yang rutin, komplikasi serius dapat dicegah dan kualitas hidup penderita diabetes dapat ditingkatkan.
Konsultasikan dengan dokter untuk interpretasi yang tepat dari hasil tes urine dan pengelolaan diabetes yang optimal.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR