Nakita.id - Dalam upaya menciptakan keluarga sehat anak berprestasi, Moms perlu tahu indikator keluarga sehat.
Kementerian Kesehatan mengeluarkan 12 indikator keluarga sehat.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat.
Jika derajat kesehatan keluarga baik, maka baik juga derajat kesehatan masyarakatnya.
Melansir laman resmi Kemenkes, berikut daftar indikator keluarga sehat menurut Kemenkes.
Program KB (Keluarga Berencana) bertujuan supaya keluarga bisa memberikan ASI yang cukup kepada anak dan memberikan pola asuh optimal demi menciptakan keluarga sehat anak berpestasi.
Adanya program KB juga membantu menurunkan risiko kematian ibu dan bayi serta mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
Ibu yang bersalin di fasilitas kesehatan bisa mendapatkan pelayanan yang aman dan minim risiko komplikasi kehamilan.
Fasilitas kesehatan dengan para tenaga medis bisa memeriksa serta emrawat ibu dan bayi supaya kesehatan dan keselamatannya terjamin.
Imunisasi merupakan upaya mencegah penyakit berbahaya dan menular yang rentan dialami anak.
Moms bisa mendapatkan imunisasi dasar lengkap di berbagai fasilitas kesehatan seperti Posyandu, Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit, dan sebagainya.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ketahui Ciri-ciri Janin Sehat dan Normal
ASI mengandung nutrisi terbaik serta antibodi yang dibuthkan bayi.
Pemberian ASI eksklusif diberikan dari bayi lahir hingga berusia 6 bulan, dilanjutkan hingga anak usia 2 tahun dengan MPASI.
Setiap bulannya, Moms dan Dads sebaiknya memantau pertumbuhan anak di Posyandu atau fasilitas kesehatan lain.
Ini merupakan upaya memastikan pertumbuhan anak sesuai dengan usianya, demi terwujudnya keluarga sehat anak berprestasi.
TB Paru merupakan penyakit menular yang bisa menurunkan kualitas hidup seseorang dan keluarganya.
Segera bawa penderita TB Paru berobat ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai standar.
Seringkali orang menyepelekan hipertensi karena hampir tanpa gejala, padahal ini bisa berdampak fatal seperti stroke, serangan jantung, dan sebagainya.
Penderita hipertensi harus menerapkan gaya hidup sehat serta minum obat etratur sesuai anjuran dokter.
Pengidap gangguan jiwa seharusnya tidak ditelantarkan. Sebenarnya, pengidap gangguan jiwa bisa dicegah bila ditangani sedari dini.
Sebaiknya bawa anggota keluarga ke psikiater jika memiliki geja;a perubahan emosi, perilaku, dan sebagainya.
Merokok bisa memberikan dampak negatif baik kepada pelaku maupun orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: Ciptakan Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Simak Tips Sukses ASI Eksklusif untuk Ibu Pekerja
Asap rokok mengandung banyak zat yang beracun.
Air bersih jadi kebutuhan utama untuk menjaga kesehatan keluarga dari berbagai penyakit.
Pastikan air bersih di sekitar tidak tercemar atau tergenang demi menciptakan keluarga sehat anak berprestasi.
Jamban yang sehat sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga.
Diketahui ada berbagai penyakit yang bisa ditularkan melalui feses.
Satu keluarga harus aktif dalam kepesertaan JKN/Askes demi terjaminnya pengobatan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Keluarga yang memiliki JKN/Askes tidak akan goyah finansialnya karena mendapatkan jaminan biaya berobat.
Batasan operasional satu keluarga adalah keluarga inti. Keluarga inti adalah keluarga yang dibentukkarena ikatan perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak baik karenakelahiran (natural) maupun adopsi.
Dengan demikian, dalam 1 Rumah bisa terdapat lebih dari 1 Keluarga.
Itulah dia penjelasan mengenai indikator keluarga sehat menurut Kemenkes supaya mendukung terciptanya keluarga sehat anak berprestasi. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Ciptakan Keluarga Sehat Anak Berprestasi dengan Buat 5 Menu MPASI 6 Bulan Ini Agar Bayi Cerdas
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR