Pengeringan pakaian dengan mesin juga memakan banyak energi.
Jika memungkinkan, jemurlah pakaian di bawah sinar matahari atau di tempat yang berventilasi baik.
Selain menghemat listrik, pengeringan alami juga lebih baik untuk pakaian karena mengurangi risiko penyusutan dan kerusakan serat.
Beberapa mesin cuci dilengkapi dengan fitur timer yang memungkinkan pengguna mengatur waktu mulai pencucian.
Memanfaatkan fitur ini dapat membantu menghindari penggunaan mesin cuci pada waktu-waktu dengan tarif listrik yang lebih tinggi (jika ada perbedaan tarif waktu).
Selain itu, beberapa daerah juga memberlakukan kebijakan tarif listrik lebih murah di malam hari, sehingga mencuci di luar jam sibuk bisa lebih hemat.
Mesin cuci dengan teknologi inverter biasanya lebih efisien dalam menggunakan energi.
Teknologi ini memungkinkan mesin cuci mengatur kecepatan motor sesuai kebutuhan, sehingga mengurangi konsumsi energi.
Meskipun mungkin lebih mahal saat pembelian awal, mesin cuci inverter dapat menghemat biaya listrik dalam jangka panjang.
Selain listrik, penggunaan air juga menjadi faktor penting dalam efisiensi mesin cuci.
Beberapa mesin cuci memiliki fitur untuk menyesuaikan jumlah air sesuai dengan muatan pakaian.
Baca Juga: Rekomendasi Mesin Cuci Front Loading di Bawah 5 Juta, Bukan Merek Cina
Memilih mesin cuci dengan fitur ini dapat membantu menghemat air, yang juga berkontribusi pada penghematan energi, terutama jika mesin cuci memanaskan air itu sendiri.
Menghemat energi dalam penggunaan mesin cuci tidak hanya mengurangi tagihan listrik, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Moms dapat menjaga pakaian tetap bersih dan segar tanpa harus mengeluarkan banyak energi.
Pilihlah mesin cuci yang efisien, gunakan program yang tepat, dan lakukan perawatan rutin untuk memastikan mesin cuci Moms bekerja dengan optimal.
Dengan langkah-langkah ini, Moms dapat menikmati manfaat mesin cuci dengan cara yang lebih hemat dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Penyebab Mesin Cuci Tidak Berputar Maksimal, Pintunya Sudah Tertutup?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR