Tabloid-Nakita.com- Virus Zika sempat membuat khawatir para Mama, utamanya Mama yang sedang berbadan dua. Ini karena virus Zika diduga dapat menembus janin dan menimbulkan kecacatan.
Baca ini : Ribuan bayi in alami kecacatan, diduga karena virus zika
Celakanya lagi, virus ini sudah terdeteksi berada di Indonesia, yaitu di Jambi. Strain virus ini, ungkap peneliti, sama dengan strain virus zika di luar negeri.
Baca ini : Penderita virus zika terdeteksi di jambi
Untuk itu, ibu hamil perlu waspada dan melakukan berbagai upaya. Berikut cara mencegah penularan dan penyebaran virus zika:
1. Gunakan Kondom saat Berhubungan Intim
Berbeda dengan demam berdarah yang hanya ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti, virus zika diduga ditularkan lewat hubungan seksual. Meski baru ditemukan dua kasus penularan melalui hubungan seks, tapi para ilmuwan kini sedang berusaha memastikan apakah hubungan seks beresiko menjadi perantara penularan.
Public Health England menghimbau bagi para pasangan yang baru kembali dari negara-negara penyebaran virus zika, khususnya pria untuk menggunakan kondom selama 28 hari. Himbauan ini dikhususkan bagi para pria yang menderita demam selama bepergian, atau telah didiagnosa terserang virus Zika. Langkah ini diambil setelah penyebaran virus Zika kian mengkhawatirkan di beberapa negara Amerika Selatan.
World Health Organisatition sendiri mengatakan belum cukup bukti yang menyatakan keterkaitan virus Zika dapat ditularkan dari hubungan seksual. Namun demikian, situs Public Health England menyebutkan penyebaran virus Zika lewat hubungan seksual telah tercatat meski angka kasus sangat sedikit, dan risiko penularan terbilang rendah.
2. Lakukan 3 M (mengubur, menutup, dan menguras)
Salah satu cara lain untuk mencegah penularan virus ini adalah memutus rantai penularan dari nyamuk aedes aegypti. Sebab, nyamuk inilah yang menyebarkan virus zika, sehingga bila populasi nyamuk ini diberantas, penularan virus zika dapat diminimalkan. Caranya dengan melakukan gerakan yang popular 3M (mengubur, menutup, dan menguras) tempat perindukan nyamuk seminggu sekali di rumah dan lingkungan masing-masing. Aktivitas serentak seperti ini akan efektif hasilnya.
3. Hindari meletakkan gantungan pakaian di luar karena bisa menjadi sarang nyamuk. Ingat, nyamuk bersembunyi dalam ruangan, lemari baju, atau tempat gelap lainnya.
4. Mensterilkan rumah atau lingkungan di sekitar rumah Anda, misalnya dengan penyemprotan.
5. Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati.
6. Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil penampung air lainnya yang ada di rumah.
7. Memasang kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah.
8. Memasang kelambu di ranjang tidur.
9. Memakai losion anti nyamuk, terutama yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET) yang terbukti efektif.
10. Mengenakan pakaian yang cukup bisa melindungi Mama dari gigitan nyamuk.
11. Fogging Tidak Efektif
Selama ini masyarakat beranggapan fogging atau pengasapan adalah jalan keluar terbaik untuk mengatasi nyamuk Aedes aegypti. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar, pengasapan yang dilakukan terus-menerus justru bisa menyebabkan nyamuk menjadi “kebal” dan pada gilirannya tak lagi mempan di-fogging. Fogging harus dilakukan dengan tepat, sehingga efektif yakni bila sudah dapat dipastikan adanya nyamuk pembawa virus atau sudah terjadi penularan di daerah sekitar.
Bagaimana Mama sudah siap mencegah penularan virus zika?
Dari berbagai sumber
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
KOMENTAR