Nakita.id - Berbicara dengan bayi sering kali melibatkan perubahan nada suara yang lebih tinggi dan cara bicara yang cenderung berlebihan, yang dikenal sebagai "baby voice."
Cara ini secara alami dilakukan oleh banyak orang tua atau pengasuh ketika berinteraksi dengan bayi.
Meskipun kelihatannya lucu dan menyenangkan, ada kekhawatiran bahwa menggunakan baby voice secara berlebihan mungkin berdampak negatif pada perkembangan bahasa dan sosial bayi.
Namun, apakah benar baby voice berbahaya bagi bayi?
Mari kita telaah lebih lanjut.
Melansir dari berbagai sumber, baby voice adalah cara berbicara dengan nada suara tinggi, berirama lambat, dan dengan pengulangan kata-kata sederhana saat berbicara kepada bayi.
Cara bicara ini juga sering melibatkan ekspresi wajah yang berlebihan dan intonasi yang berubah-ubah.
Baby voice berbeda dengan "parentese," yang merupakan gaya berbicara alami orang dewasa kepada bayi yang lebih lembut dan jelas.
Sebelum membahas potensi bahaya, penting untuk mengenali bahwa berbicara dengan bayi menggunakan nada suara yang lebih tinggi sebenarnya memiliki beberapa manfaat, terutama jika dilakukan dengan cara yang tepat:
Bayi cenderung lebih responsif terhadap suara dengan nada tinggi.
Intonasi baby voice bisa membantu menarik perhatian mereka dan memperkuat ikatan antara bayi dan orang tua.
Baca Juga: #FamilyQuality: Berbicara dengan Bayi Ternyata Bisa Bikin Otak Si Kecil Jadi Seperti Ini
Ketika digunakan secara moderat, baby voice dapat membantu bayi belajar intonasi, ritme, dan pola bahasa yang berbeda.
Pengulangan kata dan frasa sederhana juga bisa membantu bayi mengenali dan mengingat kata-kata baru.
Meskipun ada manfaatnya, penggunaan baby voice secara berlebihan atau dalam jangka panjang bisa memiliki beberapa risiko terhadap perkembangan bayi:
Jika baby voice digunakan terlalu sering, bayi mungkin kurang terekspos pada model bahasa yang benar dan jelas.
Ini bisa membuat mereka kesulitan mempelajari pengucapan yang tepat dan struktur bahasa yang benar.
Baby voice biasanya melibatkan penggunaan kata-kata sederhana dan pengulangan frasa.
Penggunaan yang berlebihan bisa membatasi bayi dari mendengar dan belajar kosakata yang lebih kaya dan kompleks, yang penting untuk perkembangan bahasa mereka.
Bayi juga belajar memahami ekspresi emosi dan komunikasi sosial melalui interaksi dengan orang dewasa.
Jika baby voice digunakan terus-menerus, bayi mungkin tidak mendapatkan cukup variasi dalam nada suara dan ekspresi wajah yang penting untuk memahami nuansa emosi yang lebih kompleks.
Penggunaan intonasi dan suara yang tidak alami secara terus-menerus bisa membingungkan bayi dalam memahami arti kata dan frasa.
Mereka mungkin mengalami kesulitan membedakan antara bahasa yang digunakan dalam situasi berbeda.
Baca Juga: Mengenal 3 Cara Bayi Berkomunikasi, Mulai dari Tangisan hingga Ekspresi Wajah
Untuk mendukung perkembangan bahasa dan sosial yang optimal, berikut beberapa tips dalam berkomunikasi dengan bayi:
Parentese adalah gaya bicara yang alami dan bermanfaat, melibatkan suara yang jelas, perlahan, dan dengan nada yang agak tinggi, tetapi tetap menggunakan kata-kata yang benar dan lengkap.
Gaya ini membantu bayi memahami dan meniru bahasa yang benar.
Jangan ragu untuk mengenalkan kosakata baru dan berbicara dengan intonasi yang berbeda sesuai dengan situasi. Ini membantu bayi memahami berbagai konteks dan emosi dalam bahasa.
Libatkan bayi dalam percakapan dengan mengajak mereka merespons, baik dengan senyuman, suara, atau gerakan.
Interaksi dua arah ini sangat penting untuk perkembangan bahasa dan sosial mereka.
Ekspresi wajah dan gerakan tangan membantu memperjelas komunikasi dan membuat bayi lebih memahami pesan yang disampaikan.
Meskipun menggunakan baby voice sesekali tidak berbahaya dan bisa bermanfaat untuk menarik perhatian bayi, penggunaan yang berlebihan atau dalam jangka panjang dapat menghambat perkembangan bahasa dan sosial bayi.
Sebaiknya, orang tua dan pengasuh menggunakan gaya bicara yang lebih alami dan bervariasi, seperti parentese, untuk mendukung perkembangan bayi secara optimal.
Dengan cara ini, bayi akan belajar bahasa dengan benar, mengenal kosakata yang lebih kaya, dan memahami nuansa emosi dan sosial sejak dini.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR