Intoleransi ini tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh seperti alergi, tetapi lebih berkaitan dengan ketidakmampuan tubuh untuk mencerna atau memproses komponen tertentu dalam cokelat.
Gejala intoleransi cokelat bisa termasuk sakit perut, kembung, atau diare setelah mengonsumsi cokelat.
Jika Moms atau anggota keluarga memiliki alergi terhadap komponen tertentu dalam cokelat, cara terbaik untuk menghindari reaksi adalah dengan membaca label produk dengan cermat dan memilih cokelat yang tidak mengandung alergen yang diketahui.
Misalnya, jika Anda alergi terhadap susu, carilah cokelat yang berlabel "dairy-free" atau "vegan".
Jika alergi terhadap kacang, pastikan cokelat yang Moms konsumsi tidak diproduksi di fasilitas yang juga menangani kacang.
Bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsi cokelat biasa karena alergi, ada beberapa alternatif yang bisa dinikmati.
Dark chocolate yang bebas susu bisa menjadi pilihan bagi yang alergi terhadap susu, sementara carob, bahan alami yang sering digunakan sebagai pengganti cokelat, bisa menjadi alternatif lain bagi mereka yang sangat sensitif terhadap cokelat.
Jika Moms mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi cokelat, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli alergi.
Mereka bisa melakukan tes alergi untuk menentukan penyebab pasti dari reaksi dan memberikan saran tentang bagaimana mengelola alergi tersebut dengan aman.
Cokelat sendiri jarang menyebabkan alergi, namun bahan tambahan seperti susu, kacang, atau kedelai dalam cokelat sering menjadi pemicu reaksi alergi.
Jika Moms mencurigai adanya alergi cokelat, penting untuk berhati-hati dalam memilih produk cokelat dan mempertimbangkan alternatif yang lebih aman.
Selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat jika mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi cokelat.
Baca Juga: Efek Samping Obat Kuat Bisa Bikin Sakit Kepala hingga Alergi, Dads Harus Tahu
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR