Nakita.id - Indonesia saat ini memiliki lebih dari 70 juta anak yang diharapkan bisa tumbuh menjadi generasi Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.
Oleh karena itu, sebagai aset kemajuan bangsa, setiap anak Indonesia berhak untuk merasakan kemerdekaan terutama dalam terpenuhi haknya agar dapat berkembang secara optimal.
Melihat pentingnya hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) terus mendorong sistem pembangunan berbasis hak anak melalui Program Indonesia Layak Anak 2030 guna mewujudkan perlindungan anak mulai dari lingkup keluarga hingga level pemerintahan provinsi.
Namun, dalam mewujudkan Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045, masih ada sejumlah tantangan di sektor kesehatan, khususnya terkait nutrisi, yang perlu bersama-sama diselesaikan. Data menunjukan bahwa 1 dari 5 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia rentan mengalami anemia atau kekurangan zat besi, yang dapat mengancam tumbuh kembang optimal anak-anak Indonesia.
Untuk itu, sebagai upaya agar dapat terus mendukung pemenuhan hak anak Indonesia, perlu adanya sinergi dunia usaha dengan program pemerintah. Sebab, pemenuhan hak anak di Indonesia, terutama dalam hal kebutuhan nutrisi, memerlukan koordinasi dan keterlibatan antar lima elemen yang disebut pentahelix yaitu pemerintah pusat dan daerah, akademisi atau perguruan tinggi, sektor swasta, masyarakat atau kelompok komunitas, serta media.
Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si., Psikolog atau yang akrab disapa Kak Seto selaku Ketua Umum LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) mengatakan, “Sebagai generasi penerus masa depan bangsa, kemajuan anak-anak menjadi sangat penting serta patut mendapat perhatian yang sangat serius dalam memberikan perlindungan kepada mereka. Perlindungan terhadap anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Hal ini juga sejalan dengan amanat Undang-undang Perlindungan Anak yang menegaskan bahwa setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat martabat kemanusiaan.
Maka dari itu, tugas kita semua adalah memberikan akses dan semangat kepada anak-anak Indonesia agar dapat tumbuh-kembang menjadi generasi maju yang cerdas, kreatif, berani dan penuh semangat. Dalam hal ini peran serta sektor swasta untuk menjadi perusahaan sahabat anak juga sangat dinantikan demi mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak-anak di Indonesia."
Tubuh yang sehat dengan nutrisi lengkap merupakan salah satu fondasi tumbuh kembang optimal anak yang menentukan kualitas mereka di masa depan. Menyadari hal tersebut, Sarihusada melalui produk susu pertumbuhan SGM Eksplor dengan pengalaman dan keahlian selama 70 tahun terus berinovasi menjadi perusahaan sahabat anak melalui penyediaan produk bernutrisi dan edukasi nutrisi sebagai wujud dukungan bagi kemajuan bangsa.
“Sarihusada sejak 70 tahun lalu, tepatnya di tahun 1954 hadir sebagai perusahaan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mengembangkan program khusus untuk menunjang kecukupan protein nasional guna membantu mengatasi masalah kekurangan gizi atau malnutrisi pada masa itu.
Sesuai visinya, Sarihusada memelopori pengembangan produk-produk bernutrisi sampai akhirnya merek SGM lahir dan berkembang menjadi SGM Eksplor yang hingga saat dapat menjangkau masyarakat Indonesia secara meluas.
Baca Juga: Supaya Manfaat Susu Formula Bisa Dirasakan Anak dengan Optimal, Moms Wajib Perhatikan Ini
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR