Vaksinasi diberikan sebagai langkah pencegahan post-exposure, yang bertujuan untuk mencegah perkembangan penyakit pada individu yang baru-baru ini terpapar virus Mpox.
Sebagai garda terdepan dalam penanganan kasus, petugas kesehatan memiliki risiko tinggi tertular virus.
Oleh karena itu, mereka termasuk dalam kelompok yang diprioritaskan untuk menerima vaksin.
Sementara itu, kelompok anak-anak tidak termasuk dalam sasaran vaksinasi Mpox di Indonesia saat ini.
"Anak-anak tidak termasuk dalam sasaran yang akan diberikan vaksin Mpox. Namun, petugas kesehatan yang melakukan penanganan kasus Mpox akan diberikan vaksin untuk memberikan perlindungan dari tertularnya infeksi virus Mpox," tambah dr. Prima.
Meski vaksinasi gratis hanya diberikan kepada kelompok berisiko tinggi, masyarakat umum juga memiliki opsi untuk mendapatkan vaksin Mpox secara mandiri atau berbayar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, menyatakan bahwa vaksinasi mandiri ini memungkinkan masyarakat yang tidak termasuk dalam kelompok risiko tinggi untuk tetap mendapatkan perlindungan.
Namun, perlu dicatat bahwa ketersediaan vaksin Mpox untuk masyarakat umum masih terbatas.
"Kalau yang program pemerintah hanya untuk kelompok berisiko. Kalau untuk masyarakat umum, ini vaksinasi pilihan atau mandiri," jelas dr. Nadia.
Meskipun begitu, ia juga menyebutkan bahwa harga vaksinasi Mpox mandiri diperkirakan akan cukup tinggi, yaitu antara Rp 3,3 juta hingga Rp 3,5 juta per dosis.
Langkah Kemenkes RI ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengantisipasi penyebaran virus Mpox di Indonesia.
Baca Juga: Apa Itu MPox? Kepanjangannya Monkey Pox, Hati-hati Bisa Menular!
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR