Nakita.id - Swamedikasi atau pengobatan sendiri, merupakan praktik di mana seseorang mengambil obat atau melakukan perawatan medis tanpa konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.
Meskipun swamedikasi bisa memberikan solusi cepat untuk keluhan ringan, namun dalam konteks kesehatan gigi, praktik ini bisa sangat berisiko.
Menghindari swamedikasi dalam kesehatan gigi sangat penting untuk memastikan bahwa masalah gigi ditangani dengan tepat dan efektif.
Konsultasi dengan dokter gigi adalah langkah terbaik ketika menghadapi masalah gigi, sekecil apapun gejalanya.
Penanganan yang tepat dari awal tidak hanya mencegah komplikasi lebih lanjut, tetapi juga memastikan bahwa kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga dengan baik dalam jangka panjang.
Dua pionir konsultasi kesehatan online, Pepsodent dan Halodoc meresmikan kerja sama memberikan layanan konsultasi online dokter gigi gratis* dengan target jangkauan 200.000 orang.
Melalui layanan yang kredibel, mudah diakses dan efisien, kolaborasi ini merupakan upaya bersama untuk membantu masyarakat menghindari tindakan swamedikasi kesehatan gigi yang terbukti dapat menimbulkan sejumlah risiko berbahaya.
Distya Tarworo Endri, Head of Marketing Oral Care and Professional Marketing Unilever Indonesia menyampaikan, “Selama lebih dari 90 tahun, Pepsodent sebagai brand perawatan gigi dan mulut yang dipercaya jutaan keluarga Indonesia selalu berkomitmen menjaga senyum sehat Indonesia.
Sebagai salah satu perwujudannya, Pepsodent melakukan upaya berkelanjutan untuk memberikan layanan konsultasi kesehatan gigi langsung dan online. Kami percaya hal ini menjadi sangat penting di tengah rendahnya akses dan kesadaran untuk rutin berkonsultasi ke dokter gigi, yang salah satunya disebabkan oleh tindakan berisiko yaitu swamedikasi.”
Swamedikasi adalah proses pengobatan yang dilakukan sendiri tanpa pengawasan tenaga medis, mulai dari pengenalan gejala hingga pemilihan dan penggunaan obat. Faktanya, 84,23% masyarakat melakukan swamedikasi.
Spesifik untuk kesehatan gigi, Survei Kesehatan Indonesia 2023 memperlihatkan bahwa perilaku ini dilakukan 25% masyarakat dan menjadi salah satu alasan mengapa 92% masyarakat tidak memeriksakan diri ke dokter gigi selama 1 tahun terakhir.
Baca Juga: Warna Gigi yang Sehat, Yuk Kenali Ciri-Ciri Indikator Kesehatan Mulut dan Gigi!
drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, MDSc, Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia menjelaskan, “Swamedikasi masalah gigi umumnya dipicu oleh belum meratanya akses layanan kesehatan gigi, keterbatasan finansial, rasa enggan untuk berobat langsung, hingga kemudahan mendapatkan obat – bahkan termasuk antibiotika yang dianggap sebagai solusi instan penyembuhan semua masalah kesehatan termasuk kasus yang paling banyak diderita masyarakat yaitu sakit gigi akibat gigi berlubang dan penyakit gusi. Padahal, setiap permasalahan gigi dan mulut membutuhkan penanganan spesifik oleh dokter gigi.”
“Beberapa risiko swamedikasi bagi kesehatan gigi dan mulut antara lain adalah kesalahan atau keterlambatan diagnosis yang bisa memperburuk kondisi kesehatan gigi dan mulut, peningkatan resistensi antibiotika, hingga disfungsi ginjal yang pada tahap lanjut bisa berakibat fatal,” lanjut drg. Mirah.
Sebagai solusi, Pepsodent melakukan terobosan di masa pandemi lalu melalui layanan konsultasi gigi dan mulut online “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” yang dapat diakses lewat QR code di kemasan Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang.
Layanan online yang menjadi pionir di Indonesia ini didukung oleh dokter gigi yang tergabung di Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) di seluruh pelosok negeri, dan telah menjangkau 143.756 penerima manfaat.
Guna memberikan manfaat yang lebih luas, kali ini Pepsodent menggandeng Halodoc sebagai ekosistem layanan kesehatan digital, mempersembahkan layanan konsultasi hingga pramedikasi masalah gigi dan mulut yang kredibel, mudah diakses, dan efisien.
Timothy Raditya, Product Marketing Lead Halodoc menerangkan, “Halodoc memiliki misi besar untuk menyederhanakan akses layanan kesehatan di Indonesia. Dalam mencapai misi besar tersebut, kami aktif berkolaborasi dengan para stakeholder yang memiliki fokus sama, demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang lebih sehat.
Halodoc, bersama Pepsodent, mendukung peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan menyediakan konsultasi online gratis dengan dokter gigi berlisensi, terpercaya, dan berkualitas yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Semoga kolaborasi ini dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat, sehingga mereka tidak lagi sembarangan berswamedikasi serta dapat menjaga kesehatan gigi dan mulutnya sebelum sakit.”
Distya menerangkan, “Layanan konsultasi gigi online di kolaborasi ini dapat diakses dengan sangat mudah, pengguna cukup memindai QR code yang tertera pada seluruh kemasan rangkaian produk Pepsodent Complete 8, Pepsodent Sensitive Expert, dan Pepsodent Kids. Nantinya pengguna akan mendapatkan voucher potongan harga hingga Rp25.000,- sehingga memungkinkan mereka untuk berkonsultasi gratis di aplikasi Halodoc.”
Kolaborasi ini disambut baik oleh Ririn Ekawati, Celebrity Mom yang sangat peduli dengan kesehatan gigi keluarga, “Aku pernah punya pengalaman yang tidak mengenakkan. Saat aku dan keluarga sedang traveling di luar kota, tiba-tiba anakku mengeluh sakit gigi. Karena enggak familiar dengan lokasi klinik dokter gigi yang ada di kota tersebut, akhirnya aku terpaksa beli obat sendiri supaya rasa sakitnya tidak berkelanjutan.
Jujur setelahnya aku deg-degan karena khawatir ada efek samping yang tidak diinginkan. Bersyukur banget dengan adanya layanan konsultasi online dari Pepsodent dan Halodoc, selain gampang diakses lewat ragam produk pasta gigi andalan keluargaku, sekarang aku bisa berkonsultasi kapan aja dan di mana aja. Apalagi didukung tim dokter gigi yang pastinya berpengalaman, makin semangat untuk ikut mencoba layanannya!”
“Dengan target memberikan manfaat kepada 200.000 orang hingga setahun kedepan, semoga kolaborasi ini akan semakin meningkatkan layanan kesehatan gigi yang berkualitas bagi masyarakat yang lebih luas, dan dapat membantu mengurangi praktik swamedikasi kesehatan gigi di tengah masyarakat,” tutup Distya.
Baca Juga: Ada 4 Alasan Ibu Hamil Sering Sakit Gigi Serta Cara Mengatasinya
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR