Kehilangan figur ayah dapat mempengaruhi harga diri dan self-worth anak perempuan.
Mereka mungkin merasa tidak berharga, tidak dicintai, atau merasa bahwa mereka tidak layak mendapatkan cinta dan perhatian.
Perasaan ini sering kali berasal dari keyakinan bahwa jika ayah mereka meninggalkan mereka, baik secara fisik maupun emosional, maka mereka mungkin tidak cukup baik.
Rendahnya harga diri ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan sosial, akademis, dan profesional.
Salah satu ciri yang sangat umum adalah pencarian figur ayah dalam hubungan romantis atau persahabatan.
Anak perempuan yang mengalami "daddy issues" mungkin cenderung tertarik pada pria yang lebih tua atau mereka yang memiliki sifat-sifat keayahan, berharap bisa menemukan kenyamanan, perlindungan, dan dukungan yang hilang.
Mereka mungkin mencari dalam pasangan hal-hal yang seharusnya mereka dapatkan dari ayah mereka, seperti bimbingan, pengertian, dan kasih sayang.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat Mengenali Tanda-tanda Fatherless pada Anak, Begini Cara Mengatasinya
Ketakutan akan keintiman adalah ciri lain yang bisa muncul pada anak perempuan dengan "daddy issues".
Mereka mungkin takut untuk terlalu dekat secara emosional dengan orang lain karena takut ditinggalkan atau disakiti lagi.
Ketakutan ini bisa membuat mereka menutup diri, menjaga jarak emosional, atau menghindari hubungan yang serius.
Ini adalah bentuk mekanisme pertahanan untuk melindungi diri mereka dari rasa sakit emosional yang mungkin mereka alami sebelumnya.
Anak perempuan yang kehilangan figur ayah mungkin menunjukkan sikap ambivalen terhadap pria dalam hidup mereka.
Di satu sisi, mereka mungkin sangat membutuhkan kehadiran pria untuk merasa aman dan dicintai, tetapi di sisi lain, mereka juga bisa merasa marah, frustrasi, atau tidak percaya terhadap pria karena pengalaman mereka sebelumnya.
Sikap ambivalen ini bisa membuat hubungan dengan pria menjadi rumit dan tidak stabil.
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR