Perceraian tidak hanya berdampak pada aspek emosional, tetapi juga pada status sosial dan ekonomi.
Bagi beberapa istri, memaafkan suami yang berselingkuh bisa jadi merupakan pilihan yang lebih baik daripada menghadapi masalah finansial atau kehilangan status sosial.
Terutama bagi istri yang bergantung secara ekonomi pada suami, perceraian bisa membawa ketidakstabilan keuangan yang signifikan.
Selain itu, masyarakat juga seringkali memandang perceraian dengan stigma negatif, terutama di beberapa budaya yang masih konservatif.
Demi menghindari tekanan sosial dan ekonomi, banyak istri yang memilih untuk bertahan dan memaafkan suami meskipun ada perselingkuhan.
Dalam beberapa kasus, istri memaafkan suami yang selingkuh karena mendapatkan dukungan dari keluarga atau teman-teman terdekat.
Lingkungan yang mendukung dan memberikan nasihat positif sering kali membantu istri melihat masalah dari perspektif yang lebih luas.
Konseling pernikahan juga bisa menjadi faktor penting dalam proses memaafkan. Melalui konseling, pasangan dapat memahami penyebab perselingkuhan dan bagaimana cara memperbaiki hubungan.
Konselor pernikahan dapat memberikan panduan tentang bagaimana menghadapi konflik dan membangun kembali kepercayaan.
Banyak istri yang merasa terbantu oleh sesi konseling ini sehingga mereka bisa lebih menerima situasi dan membuka hati untuk memaafkan suami.
Faktor agama dan keyakinan juga sering kali menjadi alasan mengapa istri memilih untuk memaafkan suami yang berselingkuh.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR