Misalnya, jika Dads menginginkan uang pertanggungan sebesar Rp500 juta, premi yang harus dibayarkan akan lebih tinggi dibandingkan jika uang pertanggungannya hanya Rp200 juta.
Usia anak dan orang tua sangat mempengaruhi biaya premi asuransi pendidikan.
Semakin muda usia anak, semakin lama waktu yang tersedia untuk mengumpulkan dana pendidikan, sehingga premi yang harus dibayar biasanya lebih rendah.
Di sisi lain, jika orang tua sudah berusia lebih lanjut atau mendekati masa pensiun, premi yang harus dibayar cenderung lebih tinggi karena risiko yang ditanggung perusahaan asuransi juga lebih besar.
Durasi asuransi adalah lamanya waktu polis asuransi aktif dan berjalan.
Biasanya, asuransi pendidikan diambil dengan jangka waktu yang berkaitan dengan jenjang pendidikan anak, misalnya hingga anak lulus dari perguruan tinggi.
Semakin lama durasi asuransi, semakin besar biaya yang harus dikeluarkan, tetapi hal ini juga memungkinkan Dads untuk mengumpulkan dana yang lebih besar.
Jenis asuransi pendidikan yang Dads pilih juga sangat mempengaruhi biaya yang harus dibayar.
Ada dua jenis utama asuransi pendidikan:
- Asuransi Pendidikan Tradisional: Jenis ini berfokus pada tabungan dengan penambahan perlindungan jiwa. Asuransi ini lebih sederhana dan preminya relatif stabil serta lebih rendah dibandingkan jenis lainnya.
- Asuransi Pendidikan Unit Link: Produk ini menggabungkan fungsi proteksi asuransi dengan investasi. Sebagian premi yang Dads bayarkan akan diinvestasikan ke berbagai instrumen keuangan, seperti saham atau obligasi. Biaya asuransi pendidikan unit link biasanya lebih tinggi, karena ada tambahan biaya untuk pengelolaan investasi.
Baca Juga: Asuransi di Awal Menikah Demi Keluarga Sehat Keluarga Berprestasi
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR