BMKG memperingatkan bahwa wilayah-wilayah perkotaan seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan harus siap menghadapi kemungkinan terjadinya banjir kilat yang bisa mengganggu aktivitas masyarakat.
Tanah longsor juga menjadi ancaman di beberapa wilayah pegunungan dan perbukitan yang sudah mengalami degradasi lahan.
Daerah-daerah seperti Bogor, Garut, serta daerah-daerah di sekitar Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera memiliki risiko tinggi terhadap longsor akibat curah hujan yang tinggi.
Masyarakat di daerah rawan longsor disarankan untuk tetap waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda-tanda akan terjadi longsor, seperti retakan tanah atau suara gemuruh di lereng bukit.
Selain itu, curah hujan tinggi yang disertai dengan angin kencang dan petir juga dapat menimbulkan risiko bagi infrastruktur publik, seperti jaringan listrik dan bangunan.
Angin kencang berpotensi merobohkan pepohonan, tiang listrik, dan bangunan yang tidak kokoh.
Di beberapa daerah, pemadaman listrik sementara bisa terjadi akibat gangguan jaringan listrik yang disebabkan oleh angin kencang dan sambaran petir.
Untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada 25 September 2024, BMKG telah mengeluarkan beberapa rekomendasi tindakan pencegahan yang perlu diambil oleh masyarakat.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif dari hujan lebat:
Masyarakat diimbau untuk memeriksa kondisi atap rumah, saluran air, dan selokan di sekitar lingkungan tempat tinggal.
Pastikan tidak ada kebocoran pada atap, dan saluran air dalam kondisi baik untuk menghindari genangan air yang berpotensi menyebabkan banjir.
Baca Juga: Cuaca Kamis 19 September 2024, Cuaca Ekstrem Hujan Lebat Makin Parah?
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR