Nakita.id - Mesin cuci telah menjadi bagian penting dalam rumah tangga modern.
Dengan kemampuannya untuk mencuci pakaian secara otomatis, mesin cuci membantu menghemat waktu dan tenaga.
Namun, ada satu masalah umum yang sering dikeluhkan oleh pengguna mesin cuci, yaitu baju yang lecek setelah dicuci.
Benarkah mesin cuci menyebabkan baju menjadi lecek?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami beberapa faktor yang memengaruhi kondisi pakaian setelah dicuci dan bagaimana cara kerja mesin cuci berperan dalam hal ini.
Mesin cuci bekerja dengan menggunakan air, detergen, dan gerakan mekanis untuk membersihkan pakaian dari kotoran.
Proses pencucian melibatkan beberapa tahap, antara lain:
- Pengisian air: Mesin cuci mengisi drum dengan air yang dicampur dengan detergen.
- Pencucian: Pakaian digoyangkan dan digesekkan satu sama lain di dalam drum untuk menghilangkan kotoran.
- Pembilasan: Air bersih digunakan untuk membilas pakaian agar sisa detergen dan kotoran terbuang.
- Pengeringan: Pada tahap ini, drum berputar dengan kecepatan tinggi untuk mengeluarkan air dari pakaian.
Baca Juga: Tips Praktis agar Baju Tetap Rapi Tanpa Perlu Disetrika, Cocok untuk Moms Super Sibuk
Setelah melalui proses tersebut, pakaian umumnya bersih, tetapi sering kali juga menjadi kusut atau lecek.
Hal ini terutama terlihat setelah tahap pengeringan, di mana putaran cepat dapat menyebabkan serat-serat kain saling bertumpuk dan menempel satu sama lain.
Ada beberapa alasan mengapa mesin cuci bisa menyebabkan baju menjadi lecek. Berikut adalah faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap masalah ini:
Salah satu faktor utama yang menyebabkan baju menjadi lecek adalah kecepatan putaran mesin cuci, terutama pada tahap pengeringan.
Saat mesin cuci berputar pada kecepatan tinggi, pakaian mengalami gaya sentrifugal yang menyebabkan serat-serat kain saling menekan dan mengakibatkan kusut.
Kecepatan putaran mesin biasanya diukur dalam RPM (revolutions per minute). Mesin cuci modern memiliki pengaturan RPM yang dapat disesuaikan.
Putaran yang tinggi, seperti 1.000 hingga 1.400 RPM, memang lebih efektif dalam mengeringkan pakaian, tetapi juga meningkatkan risiko pakaian menjadi lecek.
Memasukkan terlalu banyak pakaian ke dalam mesin cuci juga dapat menyebabkan pakaian menjadi lecek.
Saat drum mesin cuci penuh, pakaian tidak memiliki cukup ruang untuk bergerak dengan bebas selama proses pencucian.
Akibatnya, pakaian saling bergesekan secara intensif dan tidak merata, yang dapat membuat kain menjadi kusut.
Untuk menghindari masalah ini, penting untuk tidak melebihi kapasitas mesin cuci yang direkomendasikan oleh pabrik.
Baca Juga: Moms yang Sibuk Wajib Tahu, Cara Agar Pakaian Tidak Kusut Setelah Dikeringkan dengan Mesin Cuci
Jika terlalu penuh, mesin cuci juga tidak dapat membersihkan pakaian dengan optimal, sehingga hasil pencucian bisa kurang memuaskan.
Tidak semua kain merespons mesin cuci dengan cara yang sama. Kain yang lebih halus, seperti sutra atau linen, cenderung lebih mudah lecek dibandingkan kain yang lebih tebal seperti denim atau katun.
Kain sintetis, seperti poliester, cenderung lebih tahan terhadap kerutan, tetapi tetap bisa lecek jika pencuciannya tidak tepat.
Jenis kain yang rentan terhadap lecek memerlukan perawatan yang lebih hati-hati.
Beberapa mesin cuci modern dilengkapi dengan pengaturan khusus untuk kain halus, yang menggunakan putaran lebih lambat dan lebih lembut untuk mengurangi risiko pakaian menjadi kusut.
Air panas memang lebih efektif dalam membersihkan pakaian dari noda, tetapi suhu yang terlalu tinggi juga bisa merusak serat kain dan menyebabkan pakaian menjadi lecek.
Serat kain yang terkena panas dapat menyusut atau berubah bentuk, sehingga pakaian tampak lebih kusut setelah dicuci.
Untuk pakaian yang rentan lecek, disarankan untuk menggunakan air dingin atau suhu air yang lebih rendah saat mencuci.
Selain menjaga pakaian tetap halus, menggunakan air dingin juga membantu menjaga warna pakaian tetap cerah dan menghemat energi.
Jika pakaian dibiarkan terlalu lama di dalam drum mesin cuci setelah selesai mencuci, kelembapan yang tersisa dalam pakaian dapat menyebabkan serat kain menempel dan kusut.
Pakaian yang dibiarkan dalam keadaan tertumpuk di dalam drum juga lebih rentan mengalami kerutan.
Baca Juga: Berbagai Penyebab Setrika Tidak Panas, Solusinya Tak Melulu Panggil Tukang Reparasi Loh!
Sebaiknya, keluarkan pakaian segera setelah siklus pencucian selesai dan segera gantung atau keringkan untuk mengurangi risiko pakaian menjadi lecek.
Meski mesin cuci bisa menyebabkan pakaian menjadi lecek, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meminimalkan masalah ini.
Jika baju Moms mudah lecek, pilih pengaturan putaran rendah pada mesin cuci, terutama untuk tahap pengeringan.
Pengaturan putaran rendah memungkinkan pakaian berputar dengan lebih lembut dan mengurangi tekanan pada serat kain.
Ini sangat penting untuk bahan-bahan halus atau pakaian yang mudah kusut.
Selalu pastikan bahwa Moms tidak memasukkan terlalu banyak pakaian ke dalam mesin cuci. Beri ruang yang cukup agar pakaian bisa bergerak dengan bebas.
Idealnya, isi mesin cuci hanya sekitar 75% dari kapasitas maksimal.
Ini tidak hanya akan mengurangi kerutan, tetapi juga memastikan bahwa pakaian Moms dicuci dengan lebih bersih.
Mencuci pakaian dengan bahan yang berbeda secara bersamaan bisa memperparah masalah lecek.
Kain halus sebaiknya dipisahkan dari kain yang lebih kasar seperti denim.
Dengan begitu, pakaian yang rentan kusut bisa dicuci menggunakan siklus yang lebih lembut, sedangkan kain yang lebih tahan bisa menggunakan pengaturan yang lebih kuat.
Pelembut pakaian dapat membantu menjaga serat kain tetap halus dan mengurangi kerutan.
Pelembut ini bekerja dengan melapisi serat kain dan membuatnya lebih licin, sehingga mengurangi gesekan antar pakaian selama proses pencucian dan pengeringan.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, segera keluarkan pakaian dari mesin cuci setelah siklus pencucian selesai.
Menggantung pakaian atau meletakkannya dengan rapi setelah dicuci dapat membantu mengurangi risiko kerutan.
Jika memungkinkan, segera setrika pakaian yang terlihat lecek untuk merapikan serat kainnya.
Banyak mesin cuci modern kini dilengkapi dengan fitur anti-kerut atau anti-lecek.
Fitur ini biasanya bekerja dengan menurunkan kecepatan putaran pada tahap akhir pengeringan, atau bahkan memberikan jeda waktu di mana drum berhenti berputar sesaat, yang memungkinkan pakaian jatuh dengan lebih lembut.
Ini membantu mengurangi kerutan yang terjadi akibat putaran tinggi.
Selain menjaga pengaturan mesin cuci, ada beberapa cara lain untuk mengurangi risiko pakaian lecek.
Salah satunya adalah dengan memilih metode pencucian alternatif seperti mencuci tangan untuk pakaian-pakaian yang mudah kusut.
Mencuci tangan memungkinkan Moms mengontrol tekanan dan gesekan yang diterima pakaian, sehingga mengurangi risiko kerutan.
Menggunakan dryer atau mesin pengering dengan pengaturan lembut juga bisa membantu mengurangi kerutan.
Beberapa pengering dilengkapi dengan fitur pelembab udara yang membuat pakaian tetap lembut selama proses pengeringan.
Mesin cuci memang dapat menyebabkan pakaian menjadi lecek, terutama jika pengaturannya tidak tepat.
Namun, dengan memahami cara kerja mesin cuci dan faktor-faktor yang memengaruhi kerutan, masalah ini dapat diatasi.
Memilih putaran yang lebih rendah, tidak mengisi mesin cuci terlalu penuh, memisahkan pakaian berdasarkan jenis kain, serta menggunakan pelembut pakaian adalah beberapa langkah yang bisa membantu mencegah pakaian menjadi lecek.
Dengan perawatan yang tepat, Moms bisa tetap menikmati kemudahan mesin cuci tanpa khawatir pakaian Moms akan kusut setelah dicuci.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR