Tanpa dukungan yang memadai, payudara dapat mengalami perubahan bentuk, penurunan kekencangan, dan kelelahan pada jaringan ikat yang menyebabkan nyeri.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bra yang tidak diganti secara teratur dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.
Kelembaban dan kebersihan yang buruk pada bra menciptakan lingkungan yang ideal bagi mikroorganisme ini.
Infeksi jamur seperti kandidiasis dan infeksi bakteri seperti folikulitis dapat timbul, menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan peradangan pada kulit payudara.
Ketika bra yang kotor dan tidak diganti terus-menerus bersentuhan dengan kulit sensitif di sekitar payudara, dapat timbul masalah kulit seperti ruam, iritasi, atau bahkan alergi.
Bahan yang terdapat pada bra, seperti pewarna, zat kimia, atau logam pada kawat bra, dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa individu.
Selain itu, keringat yang terperangkap di antara bra dan kulit juga dapat memicu ruam kulit yang tidak nyaman.
Ketika Anda malas mengganti bra secara teratur, Anda juga dapat meningkatkan risiko kesehatan payudara.
Bra yang tidak mendukukung payudara dengan baik dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam jaringan payudara, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko pembentukan kista atau benjolan yang tidak normal.
Selain itu, penelitian juga telah menunjukkan hubungan antara penggunaan bra yang tidak sesuai dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Meskipun hubungan ini masih perlu diteliti lebih lanjut, penting untuk memahami bahwa menjaga kesehatan payudara dengan baik adalah faktor yang penting dalam mencegah masalah serius seperti kanker payudara.
Baca Juga: Agar Awet dan Tidak Cepat Rusak, Ini Cara Mencuci Bra Kawat yang Benar
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR