Nakita.id - Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih rendah dari standar yang seharusnya untuk usia dan jenis kelamin mereka, biasanya disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama pada tahun-tahun awal kehidupan.
Kondisi ini tidak hanya berpengaruh pada fisik anak, tetapi juga dapat memperlambat perkembangan secara keseluruhan.
Mari kita telaah lebih dalam mengenai dampak stunting pada perkembangan anak.
Stunting merupakan indikasi dari malnutrisi yang terjadi selama periode penting pertumbuhan, khususnya pada 1.000 hari pertama kehidupan, yang meliputi kehamilan hingga usia dua tahun.
Kondisi ini sering kali disebabkan oleh faktor-faktor seperti kurangnya asupan gizi yang adekuat, infeksi berulang, dan sanitasi yang buruk.
Anak yang mengalami stunting umumnya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan teman sebaya.
Selain itu, mereka juga berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan seperti gangguan imun, yang dapat menyebabkan mereka lebih rentan terhadap penyakit.
Pertumbuhan fisik yang terhambat tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan jangka panjang.
Stunting juga memiliki dampak serius pada perkembangan otak dan kemampuan kognitif anak.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan belajar yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak mengalami stunting.
Ini bisa berakibat pada prestasi akademis yang buruk dan kesulitan dalam memahami konsep-konsep baru.
Baca Juga: Sering Digunakan Sebagai PMT Stunting, Inilah Manfaat Telur untuk Anak
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR