- Gunakan scrub atau batu apung: Sesekali gunakan scrub atau batu apung untuk menghilangkan sel kulit mati yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Kaus kaki memainkan peran penting dalam mencegah bau kaki. Kaus kaki yang kotor dan lembap akan memicu pertumbuhan bakteri penyebab bau. Berikut tips dalam penggunaan kaus kaki:
- Pilih bahan kaus kaki yang tepat: Gunakan kaus kaki dari bahan yang menyerap keringat, seperti katun atau bahan campuran wol. Bahan ini membantu menjaga kaki tetap kering dan mengurangi bau.
- Ganti kaus kaki setiap hari: Jangan gunakan kaus kaki yang sama dua hari berturut-turut, terutama jika kaus kaki tersebut sudah basah oleh keringat.
- Kaus kaki khusus olahraga: Jika Moms sering berolahraga, gunakan kaus kaki yang didesain khusus untuk menyerap keringat ekstra saat beraktivitas fisik.
Sepatu yang tertutup rapat dan jarang mendapatkan sirkulasi udara akan memperparah masalah bau. Oleh karena itu, penting untuk memberikan ventilasi pada sepatu:
- Istirahatkan sepatu: Jangan gunakan sepatu yang sama setiap hari. Istirahatkan sepatu selama satu atau dua hari agar sepatu memiliki waktu untuk kering sepenuhnya.
- Angin-anginkan sepatu: Setelah digunakan, letakkan sepatu di tempat yang terbuka dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Ini membantu mengurangi kelembapan di dalam sepatu.
- Gunakan sepatu yang bernapas: Pilih sepatu yang terbuat dari bahan yang memungkinkan kaki untuk bernapas, seperti kanvas atau kulit. Hindari sepatu berbahan sintetis yang cenderung menahan panas dan keringat.
Saat ini, ada berbagai produk yang dirancang khusus untuk mengatasi masalah bau kaki dan sepatu. Beberapa di antaranya:
- Deodoran kaki: Gunakan deodoran khusus kaki untuk mencegah bau. Produk ini biasanya mengandung bahan antibakteri yang membantu mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Ketombe Basah, Bisa Pakai Lidah Buaya 10 Menit Saja
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR