Hindari Berbagi Barang Pribadi: Anak harus diingatkan untuk tidak berbagi barang pribadi seperti handuk, sikat gigi, atau alat makan.
Pemeriksaan Harian: Orang tua dan guru harus secara rutin memeriksa anak-anak untuk melihat adanya gejala cacar air, seperti demam atau ruam.
Isolasi Anak yang Sakit: Jika anak menunjukkan gejala cacar air, segera isolasi dan bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Hindari mengirim anak ke sekolah sampai mereka pulih sepenuhnya.
Tingkatkan Ventilasi: Pastikan ruang kelas memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi risiko penularan virus melalui udara.
Bersihkan Permukaan Secara Rutin: Sekolah perlu membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh, seperti meja, kursi, dan mainan, untuk mengurangi risiko penularan.
Komunikasi dengan Pihak Sekolah: Orang tua harus bekerja sama dengan sekolah untuk memastikan kebijakan kesehatan diterapkan dan untuk melaporkan jika anak terinfeksi.
Informasi kepada Orang Tua Lain: Sekolah dapat mengirimkan pemberitahuan kepada orang tua jika ada kasus cacar air yang terdeteksi, agar mereka dapat mengambil tindakan pencegahan di rumah.
Mencegah penularan cacar air di sekolah memerlukan kerjasama antara orang tua, sekolah, dan anak-anak itu sendiri.
Dengan vaksinasi, pendidikan, menjaga kebersihan, dan pengawasan gejala, risiko penularan dapat diminimalisir.
Jika anak mengalami gejala cacar air, segera cari perawatan medis dan ikuti langkah-langkah isolasi yang diperlukan.
Dengan pendekatan yang proaktif, kita dapat menjaga kesehatan anak-anak dan mengurangi risiko wabah cacar air di lingkungan sekolah.
Baca Juga: Waspadai Gejala Flu Singapura yang Mirip Cacar Air dan Menyerang Si Kecil, Ini Bedanya
Tingkatkan Kesadaran Konsumsi Protein Hewani pada Anak, PT So Good Food Gelar Zona Main So Nice di 380 Sekolah
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR