Beberapa pasien merespons pengobatan dengan baik dan mencapai remisi penuh, di mana tidak ada lagi tanda-tanda kanker dalam tubuh mereka setelah perawatan.
Remisi tidak selalu berarti sembuh total, tetapi menunjukkan bahwa kanker tidak lagi aktif.
Usia dan kesehatan secara keseluruhan juga berpengaruh.
Pasien yang lebih muda atau memiliki kondisi kesehatan baik umumnya memiliki peluang yang lebih besar untuk pulih karena tubuh mereka lebih kuat dalam menghadapi perawatan yang intensif.
Pasien dengan kondisi lain, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, mungkin membutuhkan penyesuaian khusus dalam perawatan mereka.
Pengobatan kanker rahim dapat memiliki efek samping yang cukup besar, baik secara fisik maupun emosional.
Operasi pengangkatan rahim, misalnya, menyebabkan wanita tidak lagi bisa memiliki anak, yang bisa menjadi masalah emosional bagi sebagian pasien.
Terapi radiasi dan kemoterapi sering menyebabkan efek samping, seperti kelelahan, mual, kerontokan rambut, dan penurunan nafsu makan.
Baca Juga: Semua Perempuan Wajib Tahu! Ini Deretan Makanan untuk Menurunkan Risiko Kanker Serviks
Mengelola kesehatan mental juga menjadi tantangan bagi banyak pasien kanker
rahim.Kecemasan, depresi, dan perubahan suasana hati adalah hal yang umum terjadi.
Oleh karena itu, dukungan dari keluarga dan konseling psikologis bisa membantu pasien mengatasi efek emosional dari penyakit ini.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR