Nakita.id - Pemenuhan nutrisi dalam keseharian si kecil sangat penting untuk diperhatikan. Nah, salah satu nutrisi yang wajib dipenuhi guna mendukung daya pikir yang optimal ialah zat besi.
Sayangnya, saat ini fakta menunjukkan bahwa satu dari tiga anak Indonesia berisiko kekurangan zat besi. Kemudian, berdasarkan penelitian terbaru the South East Asian Nutrition Survey II Indonesia (SEANUTS II), sebagian besar anak Indonesia tidak memenuhi asupan zat besi yang direkomendasikan.
Rata-rata konsumsi asupan zat besi anak Indonesia diketahui hanya 65,8 persen dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG) yang disarankan.
Di samping itu, menurut sebuah survei, 50 persen Moms tidak mengetahui kekurangan zat besi memiliki dampak pada kepintaran anak.
Padahal, kekurangan zat besi pada anak mesti menjadi perhatian khusus oleh para orang tua. Sebab, kondisi tersebut bisa menghambat perkembangan si kecil.
Dr. dr. Dian Novita Chandra, M.Gizi, Dokter Gizi Medik dalam acara Media Gathering bertajuk Optimalkan Zat Besi, Dukung Kepintaran Anak Generasi Maju di Jakarta pada Senin (17/3/2025) mengungkapkan bahwa gejala kekurangan zat besi pada anak di antaranya ditandai dengan sulit konsentrasi, kulit pucat, lesu, lemah, dan mudah lelah.
"Anak bisa sulit konsentrasi, akibatnya nanti prestasi akan rendah. Kan, nggak konsentrasi, belajar nggak fokus, akhirnya di ujungnya prestasi akademiknya akan rendah. Di sisi pertumbuhan fisiknya, dia akan terlihat pucat, lesu, lemah, mudah capek," papar dr. Dian.
Di samping itu, dr. Dian juga mengatakan bahwa perkembangan otak anak bergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi dan zat besi merupakan salah satu nutrisi yang penting untuk dipenuhi untuk mengoptimalkan perkembangannya.
“Perkembangan otak anak sangat tergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi. Selain DHA, zat besi juga merupakan salah satu mikro nutrisi penting yang harus terpenuhi pada masa lima tahun pertama kehidupan anak untuk mengoptimalkan kepintarannya terutama fokus dan memori belajar. Maka dari itu, orang tua harus mewaspadai kekurangan zat besi pada anak, karena kondisi tersebut dapat menghambat perkembangan psikomotor dan mengganggu daya pikir anak," jelas dr. Dian.
Untuk memenuhi asupan zat besi yang optimal, dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang yang banyak bersumber dari protein hewani yang kaya zat besi, Moms. Selain itu, untuk memaksimalkan penyerapan zat besi dalam tubuh, juga dibutuhkan vitamin C.
“Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak, bisa juga dipertimbangkan untuk melengkapinya dengan sumber nutrisi yang difortifikasi, seperti susu pertumbuhan yang dilengkapi dengan zat besi dan vitamin C. Konsumsi zat besi yang disertai dengan vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 2x lipat,” ungkap dr. Dian.
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR