Tabloid-Nakita.com - Seorang Mama menceritakan pengalaman menyedihkan di akun media sosialnya. Buah hatinya yang masih berusia satu bulan harus kembali ke sisiNya karena sebuah tidakan ceroboh yang dilakukan ibunya. Bayi sebaiknya mengonsumsi ASI pada usia enam bulan pertama. Hindari memberikan makanan padat atau minuman selain ASI pada bayi yang berusia enam bulan pertama. Dalam memberikan ASI pun juga harus cermat dan hati-hati. Kasus yang terjadi oleh ibu ini menjadi pelajaran penting bagi para ibu-ibu muda agar lebih berhati-hati dalam mengurus buah hati, terutama dalam usia-usia rentan. Jangan malas untuk cari-cari info seputar parenting ya. Berikut curhatan seorang ibu di akun media sosialnya.
Entahlah kabar itu benar apa tidak, yang jelas memberikan pisang pada bayi baru lahir sangatlah berbahaya. Seperti dikutip oleh Republika Online, Konsultan Nutrisi Departemen Ilmu Penyakit Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Dr dr Damayanti R Sjarif SpA(K) mengatakan, pisang boleh diberikan saat bayi berusia lebih dari enam bulan.
“Namun itu hanya menjadi cemilan untuk bayi,” ujarnya. Jika pisang diberikan pada bayi yang berumur kurang dari enam bulan, menurutnya bisa berbahaya. Ia menceritakan bahwa ia sering menemui kasus balita yang salah diberi makan oleh ibunya, yaitu diberi makan pisang.
Dijelaskannya, dalam usia kurang dari enam bulan, bayi tak bisa mencerna pisang secara sempurna. “Akibatnya, (makanan itu) menggumpal dan harus dioperasi,” ujarnya.
Baca juga : 4 alasan mpasi harus diberikan pada bayi di atas usia 6 bulan
Pemberian makan pisang pada bayi ini, menurutnya adalah kebiasaan yang sudah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Ini terbukti dari hasil penelitian dimana 32% merupakan angka ibu yang memberikan makanan tambahan kepada bayi berumur 2–-3 bulan, seperti bubur nasi, pisang, dan 69% terhadap bayi berumur 4–-5 bulan. Ini merupakan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2002.
Bahkan dalam sebuah penelitian di pedesaan Provinsi Jawa Tengah ditemukan praktik pemberian makan pada bayi sebelum usia 1 bulan mencapai 32,4% dan pada usia tersebut didapatkan 66,7% jenis makanan yang diberikan adalah pisang (Litbangkes, 2003). Adat /kebiasaan memberikan makanan padat sebelum waktunya ini tidak hanya terjadi di Pulau Jawa, namun juga di berbagai daerah di seluruh Nusantara. Sebuah penelitian di Sumatera beberapa tahun lalu menemukan lebih dari 25% bayi mengalami susah buang air besar dan lebih dari 15% mengalami diare akibat pemberian makanan tambahan di bawah usia kurang enam bulan
Berikut risiko bila MPASI Diberikan Terlalu Dini
Senada dengan Damayanti, dr Eva J Soelaeman, SpA dari RSAB Harapan Kita mengatakan, selain mengancam nyawa dan menyebabkan anak harus dioperasi, ini risiko memberikan MPASI terlalu dini, termasuk memberikan pisang pada anak:
* Kuman mudah masuk sehingga peluang sakit lebih besar.
Pada usia di bawah 6 bulan, daya imunitas bayi belum sempurna. Dengan memberikan makanan sebelum usia 6 bulan, berarti membuka kesempatan bagi kuman-kuman untuk masuk ke dalam tubuh si kecil. Apalagi bila makanan yang diberikan tidak terjamin kebersihannya. Begitu pun dengan alat-alat makan yang digunakan, bila tidak disterilisasi dengan benar akan menimbulkan gangguan kesehatan pada bayi. Berbagai penelitian menunjukkan, bayi yang mendapatkan makanan sebelum usianya 6 bulan ternyata banyak mengalami diare, batuk-pilek, sembelit, demam, ketimbang bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
Sebaliknya, ASI yang diberikan hingga usia 6 bulan justru memberikan perlindungan bagi si kecil terhadap penyakit, mulai penyakit yang disebutkan di atas sampai penyakit infeksi telinga dan sebagainya. Dengan ASI eksklusif, imunitas atau kekebalan tubuh bayi meningkat, otomatis dapat melindungi si kecil dari berbagai penyakit. Selain itu, bayi yang diberi ASI eksklusif, kemungkinannya mengalami penyakit pernapasan akan lebih rendah.
KOMENTAR