Tabloid-Nakita.com - Ada mitos mengenai bayi perempuan, ada pula mitos mengenai bayi laki-laki. Salah satunya yang paling sering ditanyakan Mama: bayi laki-laki lebih aktif bergerak. Hal ini membuat bayi laki-laki lebih cepat berjalan. Benarkah demikian? Mari kita simak penjelasan dari Dr. Nahari Arifin, SpA, dokter spesialis anak dari RSIA Muhammadiyah, Taman Puring, Jakarta Selatan.
Bayi laki-laki lebih aktif bergerak?
Secara umum, bayi laki-laki memiliki fungsi saraf motorik kasar yang lebih kuat dibandingkan dengan bayi perempuan. Oleh karena itu, tidak jarang kita melihat bayi laki-laki lebih agresif, lebih aktif bergerak, dan juga lebih ingin mengeksplorasi keadaan sekitar.
Sedangkan bayi perempuan lebih cepat mengalami perkembangan fungsi motorik halus ketimbang motorik kasarnya sehingga tidak bergerak seaktif bayi laki-laki. Bayi perempuan lebih membatasi gerakannya. Selain itu, bayi perempuan lebih melibatkan perasaan halus dan ikatan emosional ketika berinteraksi. Meskipun begitu, ada pula bayi perempuan yang terkadang memiliki gerakan-gerakan kuat.
Terlepas dari itu, ada yang lebih penting diwaspadai oleh kita, yakni tatkala si kecil (baik laki-laki maupun perempuan) lambat atau bahkan kurang aktif bergerak. Bisa jadi hal tersebut menandakan ada sesuatu yang terjadi dengan si kecil, atau bisa juga merupakan gejala awal autisme.
Bayi laki-laki lebih kencang tangisannya?
Keras atau pelannya suara bayi dipengaruhi oleh susunan genetika dan keturunan dari orangtuanya, bukan berdasarkan jenis kelamin. Bisa saja seorang bayi perempuan bersuara lantang dan keras. Ada pula bayi laki-laki yang suara tangisannya lebih melengking.
Jadi, tidak bisa dikatakan suara tangis bayi laki-laki lebih kencang daripada bayi perempuan. Secara umum, memang lebih banyak bayi laki-laki yang suaranya lebih kencang. Namun, hal tersebut tidak dapat digeneralisasikan bahwa hanya bayi laki-laki saja yang suara tangisannya lebih kencang.
Bayi laki-laki lebih cepat besar?
Pertumbuhan dan ukuran besar tubuh bayi tidak dipengaruhi jenis kelaminnya. Ada variabel tertentu yang memengaruhi pertumbuhan tubuhnya, misal, asupan makanan dan juga vitamin. Sebisa mungkin, vitamin yang diberikan kepada bayi merupakan vitamin alami dan berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Hindari suplemen sintetis atau buatan karena jika tidak cocok akan menimbulkan gangguan pada kesehatan bayi. (Angel Lauzart)
KOMENTAR