Tabloid-Nakita.com - Mi instan termasuk makanan yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Bahkan, konsumsi mi instan di negeri ini sudah menembus lima kilogram per kapita pada 2005. Maka berbagai berita miring mengenai keamanan konsumsi mi instan seolah hanya datang dan pergi. Masyarakat tetap saja menikmatinya.
Prof C Hanny Wijaya, Food Science Expert dan Head of Food Chemistry Division IPB, mengatakan jika memilih makan mi instan penting untuk memerhatikan papan gizi pada kemasan mi instan. Masyarakat perlu mewaspadai kandungan sodium pada bumbu mi instan.
"Yang paling dikhawatirkan saat makan mi instan adalah kandungan lemak tinggi pada mi, dan garam sodium dalam jumlah tinggi pada bumbu. Sodium inilah yang perlu dicermati, dan sebaiknya asupan sodium tak melebihi dari 300 mg per sajian. Perhatikan jumlah sodium di papan gizi," jelas Prof Hanny dalam suatu kesempatan pada Kompas Female (Baca: Cara Aman Makan Mi Instan).
Hal ini dibenarkan oleh Susana STP, MSC, Head of Nutrifood Research Center. Menurutnya, yang perlu diwaspadai adalah kandungan garam pada bumbu mi instan yang tinggi.
"Semua mi instan kan gurih, itu karena garamnya tinggi. Tetapi, orang menganggapnya karena MSG," kata ahli nutrisi yang mengambil studi dari Biotechnology-specialization Food Tech and Bioprocess Technology Wageningen University, Belanda, ini.
Sodium dalam mi instan rata-rata mengandung 50-60 persen kebutuhan sodium per hari. "Padahal, kita dianjurkan hanya boleh mengonsumsi satu sendok teh per hari," imbuhnya (Baca juga: Bahan Pengawet Mi Instan Aman Dikonsumsi?).
Sodium sendiri bisa didapatkan dari berbagai sumber, misalnya garam yang ditambahkan ke dalam makanan, produk daging olahan, dan sebagainya. "Yang harus diperhatikan adalah asupan total lemak dan garam dalam sehari. Tanpa makan mi instan pun seseorang bisa saja kelebihan garam. Jadi waspadai apa saja yang kita asup dalam sehari," katanya.
Kelebihan sodium dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Untuk menghindari asupan karbohidrat dan sodium yang tinggi, Susan merekomendasikan untuk membatasi mi instan. "Kalau sedang pengin banget, ya dibarengi dengan makan sayur juga. Jadi enggak cuma karbohidrat saja," katanya.
(Baca: Ini Bahaya Mi Instan Menurut YLKI).
(Kompas.com)
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
KOMENTAR