Tabloid-Nakita.com - Banyak pasangan yang sepakat untuk menunda kehamilan setelah menikah. Alasannya beragam, dari keinginan untuk menikmati waktu berdua, belum siap secara ekonomi, hingga keinginan untuk mendahulukan karier.
Apa pun alasannya, Anda perlu mempertimbangkan risiko menunda kehamilan. "Setelah usia 34, peluang Anda untuk hamil secara alami, tanpa bantuan endokrinologi reproduktif atau layanan kesuburan, akan menurun," papar Dr. Catherine Herway, asisten direktur pengobatan ibu dan janin di Staten Island University Hospital, New York City.
Perlu Anda ingat juga bahwa hamil di usia yang lebih tua juga meningkatkan risiko komplikasi kesehatan yang lebih tinggi seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung. Mereka juga akan menghadapi risiko pre-eklampsia (masalah kehamilan yang dipicu oleh tekanan darah tinggi) yang lebih besar.
"Risiko ketidaksuburan mungkin menjadi hal paling penting yang perlu diketahui. Mereka perlu mengerti bahwa ketika menunda kehamilan di atas usia 34, ada kemungkinan mereka harus menjalani program seperti bayi tabung, dan itu program yang tidak mudah dijalani," tuturnya.
Nah, agar keputusan Anda menunda kehamilan tidak menurunkan kesuburan, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan:
1. Lakukan tes kesehatan secara teratur untuk semua kondisi kesehatan, termasuk endometriosis, sindrom ovarium polikistik, dan penyakit menular seksual. "Hal ini untuk memastikan bahwa Anda mempersiapkan diri untuk mendapatkan peluang yang lebih baik untuk hamil dan melahirkan. Menjaga tubuh tetap sehat secara umum adalah kunci untuk memperpanjang kesehatan reproduksi," jelas Dr Rajani Nayak, dokter kandungan dan kebidanan di Bangalore.
2. Tetap makan dengan sehat. Konsumsi lemak sehat dan antioksidan, yang didapat dari bahan makanan alami dan segar seperti buah dan sayuran aneka warna (oranye, merah, dan ungu untuk buah dan sayuran yang mengandung antioksidan, serta hijau untuk sayuran yang mengandung folat), dan ikan. Hindari makanan kemasan, pemanis buatan, juga makanan yang mengandung MSG dan bahan pengawet.
3. Rutin berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh. Tubuh yang bugar akan menguatkan sistem kekebalan tubuh, sistem pernapasan, meningkatkan stamina, dan mengurangi stres. Selain itu juga meningkatkan peluang untuk kehamilan dan kehamilan yang bebas masalah. "Stres bisa memicu banyak masalah kesehatan, dan salah satunya kelebihan berat badan, yang bisa memengaruhi kesuburan," ungkap pakar kebugaran Wanitha Ashok. Meskipun begitu, hindari olahraga terlalu keras karena justru akan menurunkan kesuburan.
4. Cukup istirahat. Makan dengan sehat dan olahraga teratur tanpa diimbangi istirahat yang cukup, akan percuma. Menurut Dr Daniel Park dari Inje University di Korea Selatan, kurang tidur akan meningkatkan kadar hormon stres (kortisol), sedangkan terlalu banyak tidur akan meningkatkan hormon prolaktin yang diketahui dapat mengganggu kesuburan. Karena itu, tidurlah dengan cukup (tujuh sampai delapan jam sehari) untuk memulihkan kondisi tubuh supaya bugar kembali.
5. Tidak merokok, mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, karena akan memengaruhi kesehatan reproduksi Anda. "Konsultasikan dengan dokter mengenai kondisi kesehatan yang serius atau masalah seksual yang Anda hadapi, untuk mengetahui apakah hal itu bisa memengaruhi kesuburan Anda di kemudian hari," kata Dr Rajani.
6. Bila memungkinkan, bekukan sel telur Anda. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memastikan Anda tetap dapat memprogram kehamilan pada waktu yang diinginkan. Meskipun ini merupakan prosedur yang rumit, pembekuan sel telur sudah bisa dilakukan di berbagai rumah sakit di Indonesia.
Dengan melakukan hal-hal ini, semoga Anda bisa menunda kehamilan tanpa menurunkan kesuburan. (Dini/WebMD/iDiva)
KOMENTAR