4. Lapisan dobel
Hal ini juga menjadi masalah, kondom digunakan untuk sekali pakai.
Bila Anda melapisinya dengan kondom lagi, maka hal ini dapat memicu kerusakan," jelas Dr Streicher.
5. Terlalu cepat menarik
Peneliti dari Indiana University menemukan, antara 13,6 persen dan 44,7 persen individu langsung melepas kondom sebelum hubungan intim usai.
Tentu saja, hal ini menempatkan Anda pada risiko kehamilan dan infeksi menular seksual.
Baca : Mengenal KB kalender
6. Membeli ukuran yang salah
"Selalu ada pria yang membeli kondom ekstra-besar, padahal dia tidak memiliki penis sebesar itu," kata Dr Streicher.
Maka itu, penting bagi Anda untuk bersikap realistis dan mencoba ukuran yang pas.
Jika kondom terlalu kecil, bisa rentan bocor.
Jika terlalu besar, maka tidak akan pas saat berhubungan seks.
7. Lupa digunakan saat akan oral
"Walaupun Anda tidak bisa hamil hanya dengan seks oral, tapi Anda masih berisiko terkena infeksi menular seksual," kata Dr Streicher.
Ini berarti penggunaan kondom juga sangat penting.
Baca : Kontrasepsi menurunkan kesuburan
8. Menggunakan pelumas yang salah
Pelumas dapat menjadi tambahan yang bagus untuk pengalaman bercinta menggunakan kondom.
Tidak hanya itu, pelumas juga dapat membuat seks lebih menyenangkan dan membantu mencegah lateks robek.
Namun, jika Anda memilih pelumas yang salah, bisa jadi bencana.
"Tidak semua pelumas cocok dengan kondom," kata Dr Streicher. "Setiap produk berbasis minyak dapat menyebabkan turunnya kualitas kondom itu sendiri."
9. Menyimpannya tidak benar
Jangan menyimpan kondom di dompet. Menurut Streicher, saat kondom terkena gesekan maka dapat menyebabkan lubang-lubang kecil, dan karetnya menjadi sama sekali tidak berguna.
Belum lagi panas tubuh dapat menurunkan kualitasnya.
Sebaliknya, pastikan menyimpan kondom di tempat yang sejuk dan kering jauh dari sinar matahari atau panas.
Baca : Alat kontrasepsi pengaruhi janin
10. Tidak menggunakan sama sekali
"Setiap kali ada kontak kulit ke kulit, Anda harus benar-benar menggunakan kondom," kata Dr Streicher.
KOMENTAR