Tabloid-nakita.com – Menstruasi tidak teratur, atau metroragia, bisa menjengkelkan dan membuat Ibu merasa tidak nyaman, tapi biasanya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Meski begitu, Ibu sebaiknya mendiskusikan ketidakteraturan apapun yang berhubungan dengan menstruasi Ibu saat Ibu melakukan pemeriksaan kesehatan, karena dengan begitu dokter bisa mendiagnosa kondisi kesehatan Ibu dan memberikan resep perawatan yang tepat agar menstruasi Ibu lebih teratur. Tapi apa sih sebenarnya metroragia itu? Yuk mengenal metroragia lebih jauh lewat artikel ini.
Metroragia, terkadang disebut juga sebagai perdarahan disfungsional uterus, adalah istilah medis yang digunakan untuk mendeskripsikan siklus haid yang tidak teratur. Jika Ibu mengalami kondisi ini, menstruasi Ibu tampak normal (jumlah darah yang Ibu keluarkan dan jumlah hari berlangsungnya menstruasi sama dengan menstruasi normal), tapi terjadi dalam interval yang tidak sewajarnya (lebih dari 35 hari atau kurang dari 21 hari jaraknya), di interval yang tidak bisa diprediksi, atau malah kombinasi keduanya.
Metroragia paling sering terjadi ketika Ibu mengalami stres, memiliki kadar tiroid yang rendah, ataupun hormon yang naik-turun yang bisa terjadi ketika Ibu mulai, berhenti, atau lupa tidak mengonsumsi pil KB, koyo KB, atau suplemen lain yang mengandung estrogen yang diresepkan dokter Ibu.
Karena gejala utama metroragia adalah waktu dan frekuensi menstruasi yang tidak teratur, catatan siklus menstruasi (dengan menandai hari pertama dan hari terakhir menstruasi Ibu di kalender selama beberapa bulan) akan membantu Ibu mempelajari apakah siklus menstruasi Ibu tidak teratur atau hanya sedikit lebih pendek (atau lebih panjang) rentangnya daripada 28 hari yang umumnya dimiliki para wanita. Hal ini juga bisa membantu dokter Ibu untuk memberikan perawatan yang lebih tepat jika dibutuhkan.
Jika menstruasi yang tidak teratur mengganggu Ibu atau membuat Ibu sulit hamil, karena Ibu jadi tidak bisa melacak siklus ovulasi Ibu, dokter mungkin akan menyarankan Ibu untuk mengikuti pengobatan metroragia, misalnya dengan terapi hormon.
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR