Tak hanya baik dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan, berolahraga porsi sedang juga bisa menaikkan peluang kehamilan. Ketika olahraga dilakukan dengan porsi moderat, maka gaya hidup sehat ini akan membantu menjaga bobot berat ideal Anda, meredam stres, dan bahkan meningkatkan sirkulasi darah ke organ reproduktif. Kondisi tersebut secara langsung atau tidak akan menaikan tingkat kesuburan.
Jaga peran sel lemak dengan olahraga.
Sekitar 30% hormon estrogen di dalam tubuh diproduksi dari sel lemak, jadi memiliki lemak yang terlalu banyak atau sedikit akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Faktanya, sekitar 12% kasus infertilitas disebabkan oleh masalah berat badan. Kadar lemak tubuh 10%-15% di atas atau di bawah normal akan berkontribusi pada infertilitas. Jadi sangat penting untuk melakukan olahraga moderat untuk menjaga berat tubuh ideal dan keseimbangan hormon.
Kurangi kelebihan lemak dengan olahraga.
Sel-sel lemak yang tidak berguna banyak ditemukan pada perempuan berbobot lebih dan obesitas. Kelebihan lemak akan sebabkan kenaikan kadar estrogen yang nantinya akan ganggu ovulasi, siklus mentruasi, dan pembuahan. Memiliki bobot tubuh berlebih juga akan meningkatkan jumlah produksi insulin yang membuat ovarium memproduksi hormon estrogen dan menghentikan proses pelepasan telur. Sebuah studi menyarankan menyusutan berat badan sekitar 5 kg saja mampu memperbaiki resistensi insulin, ovulasi, dan fertilitas pada perempuan obesitas.
Berolahraga bantu melepaskan stres.
Kadar stres yang tinggi akan menghalangi ovulasi dan siklus menstruasi pada perempuan. Pada pria, stres menggangu kesehatan serta motilitas (kemampuan bergerak) sperma. Stres juga akan mendorong tubuh melepaskan hormon endorfin (hormon penghilang rasa sakit) lebih banyak. Sayang, bukannya sembuh, tingginya kadar hormon ini malah membuat tubuh lebih mudah stres dan sakit. Karenanya, kita perlu berbuat sesuatu untuk menjaga keseimbangan hormon, dan itu adalah bergerak lebih banyak alias berolahraga. Dengan berolahraga tepat, penampilan fisik lambat laun membaik dan Anda jadi lebih pede dan nyaman dengan tubuh sendiri saat berhubungan intim.
Porsi olehraga berlebihan mengganggu kesimbangan hormon wanita
Ya, semua yang berlebihan jatuhnya malah tidak baik. Begitu pula dengan olahraga yang berlebihan hingga menyusutkan lemak ke kadar “kurang”. Bobot tubuh di bawah ideal dan jumlah lemak tubuh yang terlalu sedikit akan menurunkan kadar estrogen. Kekurangan estrogen dapat menyebabkan oligomenorrhea (menstruasi yang tidak teratur) atau amenorrhea (berhentinya siklus menstruasi). Berat tubuh yang kurang atau penurunan bobot tubuh yang tiba-tiba akan menghalangi pelepasan gonadotropin releasing hormone (GnRH), lalu menurunkan kadar hormon LH dan FSH yang bertanggung jawab dalam mengembangkan telur di ovarium. Perempuan dengan kondisi ini mungkin secara teknis dikatakan subur dan memiliki banyak telur sehat di ovarium, tapi telur itu tidak bisa dilepaskan karena masalah defisiensi hormon. Pada kasus penurunan berat badan yang ringan, ovarium akan tetap memproduksi dan melepaskan telur, namun lapisan uterus (rahim) belum tentu siap menerima telur yang sudah dibuahi (implantasi). Penyebabnya adalah produksi hormon yang tidak memadai. Sedangkan pada kasus yang kronis, proses ovulasi tidak terjadi dan siklus menstruasi akan menjadi tidak teratur atau bahkan terhenti. Perempuan yang suka berolahraga secara berlebih juga mengalami peningkatan kadar hormon stres kortisol yang bisa menghambat proses ovulasi dan mengganggu implantasi dari telur yang sudah dibuahi.
Porsi olehraga berlebihan mengganggu kesimbangan hormon pria.
Studi di Belanda menemukan pria yang berbobot tubuh lebih atau obesitas akan memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit ketimbang pria dengan bobot tubuh ideal. Pria dengan BMI lebih dari 25 memiliki konsentrasi sperma 22% lebih rendah dan total jumlah sperma 24% lebih rendah dibanding pria dengan bobot tubuh sehat. BMI di atas 25 dianggap sebagai kelebihan berat badan, dan BMI di atas 30 dinyatakan sebagai obesitas. Sedangkan, pria yang terlalu kurus mengalami keterbatasan motilitas sperma dan inilah penyebab spermanya menjadi abnormal. Berolahraga secara berlebihan akan membuat suhu internal testis pria meningkat hingga di atas 35 derajat Celsius. Kondisi ini akan memicu kematian sperma dan kurangnya jumlah sperma.
Olahraga porsi sedang.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
KOMENTAR