Uji kesuburan sudah jadi hal biasa bagi pasangan yang ingin segera memiliki anak. Dari sekian banyak cara menguji kesuburan, tes AMH bisa jadi sebuah pilihan.
Anti-Mullerian Hormone atau disingkat AMH, merupakan hormon yang diproduksi oleh folikel ovarium kecil.
Jumlah AMH bisa langsung merefleksikan tingkat kesuburan seorang perempuan. Hal inilah yang membuat ahli kesuburan mengunakan tes hormon ini untuk menguji kesuburan seorang perempuan, karena kadar AMH yang rendah seringkali menandakan perempuan tersebut sulit hamil.
Uji kesuburan dengan tes AMH dilakukan dengan cara mengukur kadar AMH dalam darah. Prosesnya seperti tes darah biasa. Dari tes kesuburan versi ini, kita bisa mengetahui berapa jumlah cadangan telur yang bisa ‘dikerjakan’.
Semakin tinggi tingkat AMH, semakin tinggi pula folikel yang dimiliki orang tersebut. Artinya, semakin tinggi pula persediaan telur yang berpotensi subur.
Hasil tes AMH menggunakan satuan ng/mL. Bagan di bawah ini akan menunjukkan rentan tingkat AMH berpengaruh pada kesuburan.
Kesuburan | ng/mL |
Optimal | 4.0 - 6.8 |
Memuaskan | 2.2 – 4.0 |
Kurang | 0.3 - 2.2 |
Tidak terdeteksi | 0.0– 0.3 |
Di atas normal | >6 |
Yang harus diingat, hasil uji kesuburan lewat tes AMH tidaklah sempurna. Karena, tes ini hanya menguji kuantitas telur, bukan kualitas.
Dokter-dokter masih suka menggunakan tes ini karena bisa dijalankan di segala kondisi. Dan tetap bisa dilakukan saat Anda dalam siklus menstruasi. (AA)
KOMENTAR