Nakita.id - Kehamilan adalah momen yang sangat dinantikan oleh semua pasangan yang sudah menikah, terlebih lagi bagi mereka yang sudah lama menikah dan sangat menantikan kehadiran anak.
Saat sudah lama menikah dan tak kunjung hamil, tak sedikit pasangan yang mengharapkan memiliki anak kembar saat ia diberi kehamilan. Nah, ketimbang Ibu menebak-nebak, berikut ini adalah 8 tanda mengandung anak kembar:
1. Gejala kehamilan lebih terasa. Banyak di antara calon ibu bayi kembar yang mengatakan, mereka merasa lebih tak nyaman, muntah-mual berlebihan, dan amat cepat lelah. Pokoknya, gejala kehamilannya "dahsyat" sehingga kerap dianggap terlalu mengada-ada oleh orang sekitar.
(Baca juga: Begini Cara Alami Agar Punya Anak Kembar)
Padahal, semua itu disebabkan sirkulasi ekstra dari hormon dalam tubuh. Payudara menjadi sangat sensitif, lebih sering buang air kecil, merasa lapar sepanjang hari, dan merasa sangat lelah.
Ketika usia kandungan mulai 6 bulan, mungkin akan mengalami sulit bernapas, perut terasa sangat berat, bengkak di tangan juga di kaki, berat badan naik sangat banyak (tidak normal), perut sangat besar, dan janin bergerak berlebihan.
Perlu diwaspadai juga, umumya, ibu bayi kembar ini menderita anemia atau kadar zat besinya rendah.
2. Tubuh serasa tak enak sepanjang hari. Umumnya bila seorang perempuan mengandung mempunyai tanda-tanda seperti kepala pusing, perut sebah/tidak enak nyaman, bahkan hingga muntah-muntah di pagi hari. Tapi jika mengandung lebih dari satu bayi, umumnya Ibu akan lebih menderita, yaitu di pagi hari sampai malam. Bahkan sepanjang hari.
3. Intuisi Ibu mengatakan ada dua janin di rahim. Biasanya akan terasa sejak awal bahwa Ibu mengandung lebih dari satu bayi. Jangan mengabaikan perasaan hati atau intuisi tersebut. Banyak ibu dari si kembar mengatakan, mereka telah mengetahui sejak awal bahwa mereka mengandung bayi lebih dari satu.
(Baca juga: Inilah Kisah 5 Wanita Paling Subur di Dunia)
4. Berat badan naik pesat di tiga bulan pertama kehamilan. Kenaikannya lebih tinggi dari rata-rata berat ibu hamil satu bayi. Gejala ini dapat disebut sebagai tanda pertama mengandung lebih dari satu bayi. Jika napsu makan baik, berarti tidak ada masalah, karena gizi yang baik sangat diperlukan janin dalam usia tiga bulan pertama kehamilan.
5. Ukuran kandungan besar untuk umurnya. Pada pemeriksaan pertama, dapat dikatakan bahwa perut lebih besar dibanding usia kandungan. Dokter mengatakan Ibu hamil 8 minggu (dihitung dari saat terakhir mendapat haid) tapi jika dilihat dengan kasat mata, besar perut/kandungan seperti kehamilan berumur 10-12 minggu.
Jika keadaan seperti ini, biasanya dianjurkan untuk mengecek dengan alat USG untuk melihat ada berapa janin di dalam kandungan. Jika ternyata mengandung lebih dari satu bayi, ukuran kandungan akan terus berkembang lebih besar. Ibu yang mengandung satu bayi bisa mencapai 38-40 cm besar ketinggiannya, dimulai dari tulang pinggang, sedangkan untuk bayi kembar bisa mencapai 48 cm.
(Baca juga: Tip Miliki Rahim Sehat)
6. Tingkat HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) naik dengan sangat cepat. HCG adalah hormon yang menghasilkan telur yang dibuahi. Hormon ini dibutuhkan untuk menjaga kehamilan sampai plasenta berkembang. Hormon dapat dideteksi di dalam darah atau air seni walaupun sebelum Ibu berhenti menstruasi.
Dalam kehamilan normal (satu bayi), pemusatan darah HCG naik dengan cepat dalam 1 minggu kehamilan, berlipat ganda setiap 2 atau 3 hari. Tingkat HCG dapat menjadi lebih tinggi dengan adanya si bayi kembar.
7. Dari alat "pendengar", terdeteksi dua denyutan jantung. Dua denyut jantung dapat dibedakan dengan alat khusus yang dipakai dokter setelah kira-kira 12 minggu masa kehamilan. Sekitar kehamilan 28 minggu, sudah dapat dibedakan bila memang terdapat dua janin.
8.Dengan menggunakan USG, kehamilan kembar dapat lebih dipastikan. Alat ini akan menunjukkan/memerlihatkan adanya dua kantung kehamilan, dua janin, dan dua denyut jantung yang dapat dilihat 6 minggu sesudah hari pertama masa haid berakhir. Bahkan banyak bayi kembar bisa didiagnosis lebih cepat, sekitar 1-5 minggu setelah berhenti mendapat haid. (*)
KOMENTAR