Tabloid-nakita.com - Menjaga kesehatan gigi dan mulut umumnya dilakukan orangtua pada anaknya saat memasuki usia balita. Namun sebenarnya menjaga kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan sejak janin masih berada di dalam kandungan. Salah satu caranya yaitu dengan cara menjaga nutrisi serta pemberian gizi yang baik oleh ibu hamil.
Kurangnya kesadaran orangtua akan hal ini dikarenakan banyaknya mitos-mitos seputar kesehatan gigi pada ibu hamil. Berikut mitos perawatan gigi ibu hamil :
Ibu hamil tidak boleh merawat gigi dan gusi
Ibu hamil tidak boleh mencabut gigi
Ibu hamil tidak boleh menyikat gigi memakai pasta gigi
Ibu hamil tidak boleh memakai antibiotik
Ibu hamil tidak boleh rontgen gigi
Pada kenyataannya, kesemua mitos tersebut adalah tidak benar. Mitos-mitos tersebut bisa dibenarkan dengan fakta berikut ini:
Ibu yang sedang hamil sangat diperbolehkan untuk merawat gigi dan gusinya secara rutin ke dokter gigi sejak awal kehamilan. Seringnya memeriksakan kondisi mulut, akan mendeteksi lebih cepat bila terjadi sesuatu yang buruk, sehingga bisa lebih cepat untuk ditangani.
Bila harus mencabut gigi pada Ibu hamil, hal itu akan dilakukan sebagai langkah akhir apabila kondisinya memang sudah parah, sehingga tidak akan memberikan dampak negatif pada ibu dan bayi.
Memang saat trimester awal kehamilan, ibu akan lebih banyak mengalami hiperemesis atau muntah pada saat menyikat gigi, namun hal mudah saat muntah terjadi adalah berukmur dengan air bersih. Bila mual dan muntah sudah hilang maka sikat gigi pun bisa dilanjutkan. Agar pada saat menyikat tidak melukai gigi dan terjadi pendarahan pada gusi, sebaiknya ibu hamil bisa menyikat gigi dengan sikat kecil yang berbulu lembut, dan tidak lupa juga gunakan pasta gigi yang sesuai.
Ibu hamil tidak perlu khawatir meminum antibiotik bilamana akan merusak janin mereka. Justru yang berbahaya adalah apabila ibu yang menderita infeksi tersebut tidak mau / menolak meminum obat tersebut. Selama mengikuti anjuran dokter, maka mengonsumsi antibiotik diperbolehkan.
Rontgen pada ibu hamil juga diperbolehkan, asalkan harus dilakukan bila usia kehamilan sudah lebih dari 4 bulan. Karena jika tidak, dapat menimbulkan resiko cacat pada janin.
Nah Moms, itulah beberapa mitos yang sering kita dengar tentang kehamilan beserta fakta pembenarannya.
KOMENTAR